Seluruh Hotel di Makkah Sudah Siap Pakai

Nasional | Rabu, 22 Maret 2023 - 11:43 WIB

Seluruh Hotel di Makkah Sudah Siap Pakai
Subhan Cholid (INTERNET)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan persiapan penyelenggaraan haji, khususnya untuk layanan di Arab Saudi. Salah satu layanan yang krusial adalah hotel atau pemondokan di Makkah maupun Madinah. Kemenag menyampaikan seluruh hotel di Makkah sudah disewa dan siap digunakan jemaah.

Perkembangan persiapan penyelenggaraan haji itu disampaikan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid di Jakarta, Selasa (21/3). Dia mengakui sempat muncul kabar bahwa ketersediaan hotel di Makkah terbatas. Penyebabnya karena masih banyak hotel yang belum beroperasi, akibat pandemi Covid-19.


’’Tetapi ternyata yang mendaftar ke kami sangat banyak. Melebihi dari kebutuhan, sehingga kita bisa memilih yang terbaik,’’ kata Subhan.

Sampai akhirnya Kemenag memutuskan menyiapkan 111 unit hotel untuk wilayah Makkah. Lokasi hotel tersebut sama seperti penyelenggaraan haji 2019 lalu. Diantaranya di wilayah Mahbas Jin, Syisyah, dan lainnya.

Arab Saudi saat ini mengeluarkan kebijakan baru. Yaitu pemesanan atau kontrak hotel tidak perlu menyetorkan uang muka atau DP. Jadi meskipun jemaah belum melunasi biaya haji, Kemenag tetap bisa melakukan kontrak dengan pemilik hotel. Pembayaran hotel baru dilakukan saat proses pengurusan visa haji nanti. Rencananya visa haji mulai dibuka bulan Ramadan nanti.

Untuk memudahkan jemaah beribadah di Masjidilharam, tetap disiapkan bus pengumpan atau shalawat. Bus ini beroperasi 24 jam setiap hari. Rutenya berkeliling melewati hotel jemaah sampai ke Masjidilharam dan sebaliknya. Subhan berpesan kepada jemaah, supaya memilih waktu yang tepat ketika akan menggunakan bus tersebut.

Meskipun sudah disiapkan 490 unit bus shalawat, jemaah diminta untuk berangkat beberapa jam sebelum salat. ’’Misalnya dua jam sebelum azan,’’ katanya. Begitupun dengan pulangnya, jemaah sebaiknya menunggu sekitar satu jam dari selesai salat dengan melanjutkan beribadah di Masjidilharam dahulu. Supaya menghindari penumpukan di terminal atau berdesak-desakan di dalam bus. Imbauan ini ditekankan kepada jemaah lanjut usia (lansia).

Sementara itu untuk di Madinah, Kemenag mengatakan ada tiga skema kontrak hotel. Sebagian hotel dikontrak satu musim haji secara penuh. Kemudian sebagian disewa separuh atau semi musim. Lalu ada hotel yang disewa sesuai kedatangan jemaah atau disebut blocking time. Kebutuhan hotel di Madinah juga sekitar 100 unit.


Pada kesempatan itu Subhan juga menyampaikan kebijakan untuk jemaah lansia. Dia mengatakan jumlah jemaah lansia cukup banyak. Dalam sepuluh rombongan jemaah, diperkirakan ada tiga orang jemaah lansia. Salah satu upaya meningkatkan layanan untuk jemaah lansia adalah menyiapkan lift khusus lansia di hotel tempat jemaah menginap.

Dia mengatakan, sempat ada masukan supaya jemaah lansia ditempatkan di lantai bawah semuanya. Tetapi dia mengatakan dalam satu hotel biasanya diisi dua kloter jemaah. Jemaah lansia yang dipaksa tinggal di lantai bawah, akan terpisah dengan kloter rombongannya. Kondisi ini justru membuat para jemaah lansia merasa jauh dengan rombongannya.

Soal katering, Subhan mengatakan kembali seperti musim haji 2019 lalu. Yaitu jemaah mendapatkan dua kali makan. Yaitu makan siang dan makan malam. Untuk makan pagi atau sarapan, berupa makanan ringan. ’’Orang kita kalau bukan nasi, belum disebut makan,’’ jelasnya. Kemenag mengupayakan makanan yang dihidangkan sesuai dengan cita rasa Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin menerangkan, Bandara Kertajati sudah ditetapkan sebagai embarkasi haji oleh Kementerian Agama. Termasuk disetujui otoritas penerbangan Arab Saudi, General Authority of Civil Aviation (GACA) untuk melayani penerbangan haji.

“Bandara Kertajati memiliki fasilitas sisi darat dan udara yang mendukung operasional penerbangan pesawat berbadan lebar untuk penerbangan menuju Arab Saudi,” jelasnya. Runway di Bandara Kertajati berdimensi 3.000 x 60 meter.


Selain itu, lanjut Awaluddin, Bandara Kertajati juga dilengkapi dengan terminal penumpang berkapasitas hingga 5,8 juta penumpang per tahun berikut fasilitasnya. Sehingga hal tersebut pun sangat mendukung untuk menampung sekitar 300 jemaah haji dalam setiap penerbangan dengan pesawat berbadan lebar.

“Area parkir kendaraan bermotor juga tersedia untuk menampung ratusan mobil dan sepeda motor,” terangnya.

Sedangkan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, akan ada sekitar 20 kloter atau sekitar 7 ribu hingga 8 ribu jemaah haji yang berangkat dari Bandara Kertajati. Para jemaah haji tersebut berasal dari tujuh kabupaten/kota di Jawa Barat. Yakni Cirebon, Kabupaten Cirebon, Majalengka, Indramayu, Kuningan, Subang, dan Sumedang.(jpg)

“Para jamaah ini akan diberangkatkan pada musim haji nanti atau sekitar Juni 2023,” ujarnya.


Dikatakan Budi Karya, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pun telah menyatakan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) akan mulai beroperasi pada pertengahan April 2023. Dengan beroperasinya jalan Tol Cisumdawu maka waktu tempuh Bandung ke Kertajati maupun sebaliknya nantinya pun bisa ditempuh kurang lebih satu jam. “Dengan begitu diharapkan Bandara Kertajati akan semakin hidup dan Tol Cisumdawu juga semakin ramai,” tuturnya.(wan/gih/jpg)


--









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook