DAMPAK COVID-19

Angka Kematian Dokter dan Nakes Menurun Signifikan

Nasional | Sabtu, 20 Maret 2021 - 08:49 WIB

Angka Kematian Dokter dan Nakes Menurun Signifikan
Doni Monardo

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut pada masa pascavaksinasi  pada 13 Februari lalu, angka kematian dokter dan tenaga kesehatan menurun secara signifikan termasuk ketika program PPKM mikro dilaksanakan.

"Jadi semuanya paralel, 3M ditambah 3T ditambah vaksin. Kemudian ditambah PPKM mikro untuk meningkatkan disiplin dan kekompakan masyarakat dan yang paling penting konsisten tidak boleh lengah atau kendor," kata Doni.


Sementara untuk pengawasan dan pelaksanaan, Doni mengatakan Satgas telah menerbitkan SE nomor 9 tahun 2021 tentang ketentuan penyelenggaraan PPKM mikro. "Termasuk pendirian posko, siapa berbuat apa, organisasi mana yang harus ada dalam posko itu," jelasnya.

Satgas juga mengirimkan tim assesment ke beberapa provinsi. Tim kemudian memilih salah satu desa atau kelurahan sebagai percontohan. Desa yang menjadi contoh tersebut kemudian menjadi panduan bagi desa lain.

"Desa atau kelurahan lain wajib mencontoh desa tersebut, bagaimana sistemnya, sosialisasinya, dan kolaborasinya antara komponen desa. Mulai dari perangkat desa sampai ketua RT dan RW," kata Doni.

Doni menyebut, selama pelaksanaan PPKM Mikro, para ketua RT dan RW menunjukkan kepemimpinan dan tanggung jawab yang luar biasa. Beberapa RT dan RW yang sebelumnya menjadi Zona merah, kini berangsur-angsur menjadi Zona Hijau.

"Jadi ada semacam kompetisi yang tidak terlihat. Para ketua RT dan RW ini berlomba-lomba untuk menurunkan kasus aktif, dan membuat daerahnya menjadi zona hijau. Begitu ada masyarakat yang terpapar,  warga yang lainnya membantu dengan gotong royong. Ini kita harapkan bisa dipertahan," kata Doni.

Doni menuturkan, dahulunya sering terdengar berita bahwa ada warga masyarakat yang terpapar kemudian dikucilkan. Saat ini malah tambah jarang terjadi. "Ini juga tidak lepas dari teman-teman media yang bekerjasama dengan satgas dengan ikut memberi edukasi perubahan perilaku setiap hari," katanya.

Saat ini kata Doni kasus aktif sudah mulai menurun. Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di berbagai daerah rata-rata sudah di bawah 50 persen. Masih ada beberapa provinsi yang di atas 50 persen, namun kata Doni semuanya tidak ada yang di atas 70 persen.

"DKI Jakarta yang BOR-nya dulu tinggi sekarang sudah rendah. Isolasinya sudah dibawah 60 persen," jelasnya.

Sementara itu, kebijakan memperpanjang dan memperluas pemberlakuan PPKM ditindaklanjuti dengan penerbitan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 6 tahun 2021. Mendagri Tito Karnavian mengatakan, Inmendagri telah ditandatangani dan dikirimkan ke pemerintah daerah kemarin.

Dia menjelaskan, 15 daerah yang menjalankan PPMK Mikro telah dilakukan koordinasi rapat bersama.

"Semua daerah siap untuk melaksanakan PPKM," kata Tito.

Untuk tindak lanjutnya, Tito telah meminta 15 gubernur yang terlibat untuk melakukan koordinasi dengan jajaran forkopimda (forum komunikasi pimpinan daerah). Di situ, pemda dapat merembukkan teknis implementasi di lapangan. Termasuk menyangkut zonasi.

"Instruksi Mendagri lebih bersifat guideline yang bersifat umum, tapi dapat dikembangkan sesuai dengan tantang daerah masing-masing," jelasnya.

Mantan Kapolri itu menambahkan, untuk lima provinsi yang baru menjalankan PPKM, pihaknya meminta untuk tidak segan belajar dari daerah yang lebih dulu. Dia menilai, daerah-daerah yang menjalankan lebih awal telah berhasil menurunkan sejumlah indikator. Mulai dari positif rate, recovery rate hingga tingkat kematian.

Kami minta untuk melaksanakan replikasi tapi bisa dikembangkan dibuat inovasi, kreativitas sesuai dengan tantangan atau local wisdom masing-masing," bebernya.

Terakhir, Tito mengingatkan daerah untuk tidak lalai dalam menjalankan evaluasi. Oleh karenanya, dia menginstruksikan agar evaluasi dilakukan berbasis harian hingga mingguan. Bila ada hambatan yang tidak mampu diselesaikan, pemda dapat melaporkan ke pusat.

"Semua tingkatan harus melaksanakan evaluasi. Pusat juga kita akan melakukan evaluasi," jelasnya.(tau/far/jpg)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook