KASUS PEMBUNUHAN BRIGADIR NOFRIANSYAH YOSUA HUTABARAT

Telusuri Dugaan Pencucian Uang dan Perjudian

Nasional | Jumat, 19 Agustus 2022 - 17:39 WIB

Telusuri Dugaan Pencucian Uang dan Perjudian
Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman (INTERNET)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang melibatkan eks Kadivpropam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo memasuki babak baru. Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR menyatakan akan menelusuri dugaan aliran uang dari Sambo kepada oknum wakil rakyat di Senayan.

Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman menegaskan, pihaknya memberikan perhatian serius terkait dengan aliran dana tersebut. Dari hasil rapat pimpinan dan rapat pleno MKD, pihaknya memutuskan segera mengundang sejumlah pihak. Di antaranya, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso dan Menko Polhukam Mahfud MD.


Politikus Gerindra itu menjelaskan, MKD mengundang Sugeng lantaran dia pernah menyampaikan dugaan aliran dana tersebut di media. "Kami baca komentar Pak Sugeng di media," kata Habiburokhman dalam keterangan tertulis yang diterima Jawa Pos (JPG), Kamis (18/8).

Habib menyebut, MKD bakal mendalami pernyataan soal aliran dana itu. Khususnya terkait dengan sumber informasi tersebut. Jika informasi itu berasal dari sumber yang bisa dipercaya, jelas penerimaan dana dari Sambo adalah pelanggaran hukum dan etika DPR.

Di sisi lain, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) berjanji memberikan tanggapan terkait dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang diduga melibatkan Sambo dan sejumlah pejabat Polri. Khususnya TPPU yang berkaitan dengan hasil kejahatan perjudian yang diduga dibekingi Sambo dkk. "Siap (segera kami berikan tanggapan, red)," kata Koordinator Kelompok Hubungan Masyarakat (Humas) PPATK M. Natsir Kongah kepada Jawa Pos.

Dugaan keterlibatan Sambo dalam lingkaran bisnis ilegal perjudian mencuat seiring dengan beredarnya kabar temuan uang ratusan miliar rupiah oleh tim Bareskrim Polri saat menggeledah rumah Sambo belum lama ini. Meski belum dibenarkan Polri, saat ini temuan uang dengan nilai bombastis tersebut telah menjadi konsumsi masyarakat.

Selain diduga memiliki uang ratusan miliar rupiah, Sambo dikaitkan dengan kelompok "khusus" di internal Polri.

Menko Polhukam Mahfud MD di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored milik Akbar Faizal yang ditayangkan pada Rabu (17/8) menyatakan, kelompok itu sudah seperti kerajaan sendiri. Itulah yang ditengarai menghambat penyelesaian kasus pembunuhan Yosua.(tyo/lum/syn/c14/oni/jpg)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook