JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Dimakamkan sebagai pahlawan karena gugur dalam tugas. Pangkat juga dinaikkan satu tingkat secara anumerta. Itulah antara lain bentuk penghormatan yang diberikan kepada empat prajurit TNI yang menjadi korban dalam kecelakaan helikopter di Pegunungan Mandala, Papua.
Mereka dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Tunggal, Semarang, Jawa Tengah, kemarin (18/2). Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI M. Effendi memimpin langsung upacara pemakaman tersebut.
’’Kepada almarhum, mohon dimaafkan segala kesalahannya. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi ketabahan dan kesabaran,’’ kata Effendi sebagaimana dikutip Jawa Pos Radar Semarang.
Keempat prajurit yang gugur bersama jatuhnya helikopter MI-17 tersebut adalah Serma Anumerta Suriatna Wijaya Kusuma, Mayor CPN Anumerta Aris Afik Noviana, Kapten CPN Anumerta Ahwar Affandi, dan Mayor CPN Anumerta Bambang Saputra. Para prajurit tersebut merupakan bagian dari tujuh prajurit gugur yang diterbangkan dari Papua dengan tujuan Semarang.
Mereka tiba di ibu kota Jawa Tengah tersebut pada Senin malam (17/2). Tiga jenazah lain dimakamkan di kota masing-masing.
Helikopter MI-17 dilaporkan hilang dalam penerbangan Oksibil–Sentani pada 28 Juni 2019. Delapan bulan setelah jatuh, keberadaan heli buatan Rusia tersebut akhirnya diketahui pada 11 Februari lalu. Lokasinya tergolong terjal di Pengunungan Mandala.
Kemarin, begitu tiba di TMP Giri Tunggal, Semarang, sekitar pukul 08.30, keempat jenazah langsung disambut tangis histeris keluarga. Bahkan, seusai menabur bunga, istri Kapten CPN Anumerta Ahwar Affandi sempat pingsan lantaran tak kuat melepas suami.
Santoso, keluarga almarhum Mayor CPN Bambang Saputra, mengungkapkan, sebelum berangkat untuk bertugas, Bambang merasa takut. Santoso kemudian mengatakan tidak perlu takut, kita punya Allah. ’’Saya pegang tangannya di dada. Kemudian saya katakan, ikuti kata hati kecilmu, jalani seperti air mengalir. Kalau itu semua terjadi, sudah takdir dari Allah,’’ ujarnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor:Deslina