Cadangan Devisa Terus Menurun

Nasional | Sabtu, 18 Agustus 2018 - 15:48 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sektor pariwisata bukan sebuah keniscayaan bagi setiap negara, khususnya Indonesia dalam meraup pundi-pundi devisa. Sektor tersebut dianggap salah satu yang paling seksi dalam menarik minat para wisatawan lokal maupun mancanegara.

Di tengah-tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, cadangan devisa terus mengalami penurunan.

Baca Juga :Industri Hitung Ulang Biaya Produksi

Data Bank Indonesia (BI) terbaru, cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar 8,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir Juli 2018. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 119,8 miliar dolar AS.

Menteri Pariwisata Arief Yahya tidak memungkiri jika kontribusi sektor pariwisata cukup besar dalam menjaga kestabilan cadangan devisa. Hal itu tercermin dari kontribusi sektor pariwisata dalam menghasilkan devisa. Tercatat, pada tahun lalu kontribusinya mencapai 15 miliar dolar AS. Angka itu naik cukup signifikan.

Dia berharap, tahun ini bisa naik cukup baik dibanding tahun sebelumnya. “Karena diketahui industri pariwisata industri paling mudah dan murah untuk dapatkan devisa. Tahun 2016 sebesar 13,5 miliar dolar AS. tahun ini diproyeksikan 17 miliar dolar AS,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (16/8).

Tidak main-main, Arief menegaskan jika tahun selanjutnya target penerimaan dari cadangan devisa lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dia optimis, jika target tersebut direalisasikan, maka sektor pariwisata diharapkan sebagai sektor pemberi kontribusi terbesar dalam devisa. “Ketika 20 miliar dolar AS, maka diharapkan pariwisata sudah menjadi penghasil devisa terbesar,” imbuhnya.(hap/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook