Lepas 152 PMI, Benny Rhamdani: Kalian Pahlawan Devisa, Istimewa di Mata Negara

Nasional | Minggu, 02 Juli 2023 - 20:33 WIB

Lepas 152 PMI, Benny Rhamdani: Kalian Pahlawan Devisa, Istimewa di Mata Negara
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani. (YUSNIR/RIAUPOS.CO)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kerja keras dan konsisten terus ditunjukkan oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Ini bentuk perhatian serius pemerintah terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah memberikan kontribusi besar sebagai salah satu penyumbang devisa terbesar ke negara.

Hal ini disampaikan oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dalam sambutan saat pelepasan 152 orang PMI dengan skema G to G ke Korea Selatan.


‘’BP2MI tak pernah kenal lelah untuk bekerja bagi pekerja migran Indonesia. Di hari libur ini pun, waktu untuk keluarga kami korbankan demi pekerja migran Indonesia. Kalian sebagai pahlawan devisa, tentu akan selalu menjadi istimewa di mata negara,” kata Benny saat pelepasan PMI skema G to G ke Korea Selatan di Aula Abdurahman Wahid,Kantor  BP2MI, Jakarta, Ahad (2/7/2023).

Benny yang selalu mengulang pesan Presiden Jokowi yang selalu menekankan bahwa pelindungan terhadap PMI harus maksimal dan tidak boleh satu orang pun boleh merendahkan mereka.

“Pak Presiden Jokowi berpesan bahwa lindungi PMI dari ujung rambut hingga ujung kaki. Maka muliakan pekerja migran, jangan rendahkan,” tegasnya.

Politisi Hanura itu juga merespons terkait penyesatan opini yang sengaja dikonstruksi untuk menihilkan upaya keras BP2MI untuk menyukseskan penempatan pekerja migran Indonesia. Menurut Benny, praktik pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sudah tepat. Dan tak ada korelasinya dengan berkurangnya penempatan.

Karena itu, di hadapan PMI, dia menegaskan bahwa pemberantasan TPPO dengan isu miring yang sengaja di-framing oleh pihak-pihak tertentu tidak akan mengganggu penempatan PMI.

“Kalian semua dalam acara pelepasan ini saya katakan isu miring yang dibentuk dan diframing terkait pemberantasan TPPO merintangi atau mengganggu penempatan, itu salah besar,” kata Benny.

“Tidak benar, buktinya sampai sekarang penempatan terus jalan. BP2MI pasti mendukung langkah preventif yang dilakukan Satgas TPPO ini,” tegas Benny.

Caleg daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat II itu membeberkan data untuk jumlah penempatan dari skema G to G yang lonjakannya sangat siginifikan. Untuk itu, dia meminta kepada pekerja migran Indonesia yang diberangkatkan ke Korea Selatan ini agar tetap bekerja dan menjaga nama baik Indonesia. Benny menyebut yang dilakukan Polri sudah tepat.

“Polri sudah bergerak dan menangkap mereka yang diduga kuat terlibat dalam praktek TPPO itu membuat sindikat kocar-kacir. Lalu antek-anteknya diminta bicara agar pemberantasan TPPO ini dihentikan. Inikan penghianat namanya. Kita sedang menyelamatkan rakyat yang diperjual-belikan, yang ditangkap itu calo, kaki tangan sindikat, dan mastermind-nya,” tuturnya.

Tak hanya itu, Benny meminta agar semua LSM/NGO bersatu padu mendukung langkah pencegahan agar tidak terjadinya human trafficking. Sikap profesional, peka terhadap penyelamatan yang dilakukan BP2MI telah ditunjukkan LSM besar yang diharapkan Benny memicu kekuatan lain untuk berkolaborasi.

‘’LSM besar memberi dukungan terhadap apa yang dilakukan Satgas TPPO inI. Tentu BP2MI dalam posisi mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan Mabes Polri yang diturunkan ke Polda-Polda seluruh Indonesia itu. BP2MI tengah serius membenahi, mengaktifkan, melancarkan tata kelola penempatan tapi disatu sisi dihalangi dengan hadirnya sindikat penempatan ilegal pekerja migran Indonesia, masa kita harus diam. Ya, tidaklah,” pungkasnya.

Laporan: Yusnir
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook