MAKKAH (RIAUPOS.CO) – Kasus barang bawaan jemaah calon haji tertinggal (JCH) di bus salawat kerap terjadi di Makkah. Namun, jemaah tidak perlu khawatir. Sebab, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan membantu mengurusnya.
”Kami sudah komitmen dengan perusahaan-perusahaan bus untuk mengembalikan barang jemaah yang tertinggal di bus,” jelas Kasie Transportasi PPIH Arab Saudi Daker Makkah Asep Subhana di Makkah, Jumat (17/6/2022).
Jemaah cukup menginfokan kepada petugas apabila ada barang yang tercecer di bus.
”Kami akan ambil di perusahaan atau di PO-PO bus tersebut dan sesegera mungkin kami serahkan kepada jemaah,” imbuh Asep.
Sejak kedatangan JCH Indonesia di Makkah pada Ahad (12/6/2022), kata Asep, pihaknya sudah tiga kali mengurus barang jemaah yang tertinggal. Ada tiga buah handphone serta dompet berisi handphone, sejumlah uang rupiah, dan obat-obatan.
”Sudah ada berita acaranya,” ujar Asep.
Untuk memudahkan petugas, Asep mengimbau kepada para jemaah untuk selalu mengingat nomor bodi bus salawat yang ditumpangi. Nomor bodi tersebut terdiri atas 4 digit dan tertera di tiap sisi bus, baik depan, belakang, maupun samping.
”Kalau hafal nomor bus, in sya Allah barang yang tertinggal akan ketemu,” katanya.
Selain itu, Asep meminta jemaah tidak terlalu membawa banyak barang saat menumpang bus salawat. Cukup satu tas dan selalu diselempangkan. Bahkan, jika diperlukan, untuk bawaan seperti handphone yang kerap tertinggal, dia mengimbau diberi tali dan dikalungkan.
”Petugas juga akan selalu sweeping setelah jemaah turun untuk memastikan tidak ada barang yang tertinggal,” jelasnya.
Sebagai informasi, bus salawat menjadi sarana transportasi bagi jemaah haji Indonesia selama berada di Makkah. Bus beroperasi 24 jam dan melayani jemaah dari pemondokan atau hotel ke Masjidilharam.
Mengingat jumlah jemaah haji yang datang ke Makkah terus bertambah, termasuk dari negara lain, Asep mengingatkan untuk memperhatikan waktu saat beribadah di Masjidilharam. Terutama ketika ibadah salat Jumat yang berpotensi terjadi kepadatan.
”Jemaah yang akan salat Jumat di Masjidilharam agar menaiki bus di masing-masing halte 1-2 jam sebelum azan berkumandang,” katanya.
Begitu pula saat hendak kembali ke hotel selepas salat Jumat.
”Tidak perlu tergesa-gesa menuju terminal mengingat panas yang terik, siang bisa 40-45 derajat celcius,” katanya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman