JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penentuan 1 Ramadan pada 1 April depan. Sidang isbat tersebut akan menetapkan apakah awal puasa versi pemerintah jatuh pada 2 April atau 3 April.
Jika saat sidang isbat tim perukyat di lapangan ada yang melihat hilal, awal Ramadan jatuh pada 2 April. Sehingga pada 1 April malam umat Islam sudah mulai salat Tarawih dan berpuasa pada 2 April. Tetapi, jika pada 1 April tidak ada tim perukyat yang melihat hilal, awal Ramadan jatuh pada 3 April.
Pengumuman jadwal kegiatan sidang isbat itu disampaikan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin di Jakarta kemarin (14/3). Saat ditanya apakah awal bulan Ramadan tahun ini kompak atau berbeda, dia memilih irit berkomentar. ”Kita tunggu (hasil, Red) sidang isbat saja,” katanya.
Kemenag tidak mempersoalkan adanya ormas keagamaan yang sudah lebih dahulu mengumumkan jadwal awal Ramadan. Sebab, mereka mengacu pada perhitungan hisab. Sementara itu, ada kelompok ormas keagamaan lainnya yang menggunakan acuan rukyat atau pemantauan hilal. Sidang isbat sendiri diawali dengan paparan tim Badan Hisab dan Rukyat Kemenag. Setelah itu menunggu laporan pemantauan hilal yang tersebar di sejumlah titik.
Kamaruddin menjelaskan, pelaksanaan sidang isbat penentuan awal Ramadan tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebab, sampai saat ini masih berlangsung pandemi Covid-19. ”Meski lebih longgar dari ketentuan tahun sebelumnya, tetap harus mematuhi protokol kesehatan,” tutur dia.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman