JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menjawab tudingan dan kritikan sejumlah anggota Komisi VIII DPR dan juga sebagian masyarakat atas aksi blusukannya di DKI Jakarta.
Risma menegaskan dirinya tidak ada niatan untuk mencari perhatian dan hanya berniat untuk membantu.
“Jadi tidak ada niat, demi Allah saya berani disumpah dengan Quran, saya tidak pernah niat blusukan atau cari-cari (perhatian, red),” kata Risma dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VIII DPR dengan agenda evaluasi APBN 2020 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2021).
Mantan Wali Kota Surabaya ini menjelaskan, pertemuannya dengan beberapa tunawisma di DKI Jakarta terjadi secara tidak sengaja saat dirinya hendak berangkat ke kantor. Jadi, pertemuan itu dilakukannya tanpa direncanakan.
“Jadi terus terang bapak ibu sekalian, saya ini kebiasaan berangkat itu setelah Subuh. Saya keluar itu sejak kepala dinas kebersihan, saya kontrol kota itu bersih atau enggak. Nah di situ saya ketemu (para tunawisma, red),” katanya.
Politikus PDIP itu menegaskan niatannya itu untuk membantu para tunawisma, karena mereka tidak tersentuh bantuan sosial (bansos) dari pemerintah hanya karena tidak memiliki alamat rumah.
“Bahwa saya kepingin pemulung-pemulung itu juga dapat bantuan karena selama ini mereka tidak dapat bantuam apapun. Mereka enggak punya rumah hanya, mereka tidak punya alamat mereka tidak dapat bantuan,” ujar Risma.
Risma menambahkan, itulah alasan dirinya pada hari ini mendata para tunawisma itu dengan Dukcapil Kemendagri.
“Jadi demi Allah saya tudak ada niatan apa pun karena mungkin sebentar lagi saya mati, besok saya mati, saya tidak tahu tapi bahwa niat saya adalah niat membantu,” tuturnya.
Sumber: News/Antara/JPNN
Editor: Hary B Koriun
