JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pertarungan untuk merebutkan posisi pegawai negeri sipil (PNS) segera dimulai. Naskah soal seleksi kompetensi dasar (SKD) untuk tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 telah diserahkan pada Tim Panitia Seleksi Nasional (Panselnas). Diagendakan, tes dimulai akhir bulan ini.
Proses serah terima tersebut dilakukan langsung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo di Jakarta, Senin (13/1). Dengan diserahkannya soal SKD tersebut, maka tim panselnas segera melakukan proses pemasukan (input) ke dalam sistem computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang akan digunakan untuk seleksi.
Tjahjo menegaskan, pada proses penginputan soal nanti sangat diperlukan kehati-hatian dan jaminan kerahasiaan serta keamanan data.
Oleh karena itu, dia meminta kepada seluruh Tim Panselnas yang terdiri dari Kementerian PAN-RB, Kemendikbud, BKN, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) agar menjaga kelancaran dan keamanan seluruh rangkaian proses seleksi tersebut.
"Harus dijamin keamanan data," ujarnya.
Untuk tahapan SKD, kata dia, bakal dimulai pada akhir Januari hingga Februari 2020 dengan ujian berbasis komputer (CAT). Materi SKD sendiri meliputi tes wawasan kebangsaan (TWK), tes intelegensi umum (TIU), dan tes karakteristik pribadi (TKP).
Sementara itu, Nadiem mengungkapkan, penyusunan soal SKD 2019 dilakukan melalui beberapa tahapan. Antara lain, penyusunan soal kisi-kisi SKD tahun 2019 yang diawali dengan proses evaluasi soal dan kisi-kisi soal tahun 2018. Di mana, banyak pihak yang dilibatkan dalam proses ini. Bukan hanya dari perwakilan kementerian, namun juga dosen-dosen yang berkompeten dari perguruan tinggi.
"Tentunya dengan didampingi oleh ahli konstruksi soal dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud," ungkapnya.
Sebagai elemen penting dalam penjaringan CPNS, Nadiem memastikan, bahwa soal yang disusun telah sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar, yang dilakukan oleh para ahli bahasa dari Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. Ia berharap, dengan soal-soal yang sudah disusun dapat diperoleh calon aparatur sipil negara (ASN) yang berintegritas, nasionalis, profesional, berwawasan global, dan menguasai teknologi informasi.
Tahun ini sendiri, peminat posisi ASN masih sangat besar. Berdasarkan data dari Sistem Seleksi Calon ASN (SSCASN) BKN, tercatat sebanyak 4.197.218 calon peserta telah melakukan pendaftaran. Dari jumlah tersebut, 3.364.897 orang dinyatakan lolos verifikasi administrasi. Para calon peserta akan bertarung untuk bisa mengisi 154.029 formasi, baik pusat dan daerah, yang telah ditetapkan sebelumnya. Masing-masing formasi ini bakal diisi oleh beberapa orang, bergantung pada keperluan instansi terkait.(mia/jpg)