PEMERINTAH IMPOR PULUHAN RIBU OKSIGEN DAN KONSENTRAT

Optimistis 4-5 Hari Lagi Kasus Membaik

Nasional | Selasa, 13 Juli 2021 - 09:00 WIB

Optimistis 4-5 Hari Lagi Kasus Membaik
Koordinator PPKM Darurat Menko Luhut Binsar Panjaitan. (INTERNET)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Koordinator PPKM Darurat Menko Luhut Binsar Panjaitan menyebut bahwa dengan upaya penambahan kapasitas medis berupa obat, impor oksigen, dan penambahan konversi tempat tidur (TT) untuk pasien Covid-19, diharapkan kondisi akan mulai membaik 4-5 hari mendatang.

Luhut optimistis, bahwa minggu depan kurva kasus sudah bisa menunjukkan tanda-tanda mendatar (flattening). Dalam beberapa hari terakhir pemerintah berusaha untuk menjaga agar kasus tidak lebih dari 30 ribu. Namun kenyataannya, kenaikan kasus kembali memecahkan rekor tertinggi, kemarin (12/7). Yakni 40 ribu kasus baru. Data Satgas Covid-19 menunjukkan 40.427 kasus positif baru.  Di sisi lain, angka kesembuhan juga mencapai rekor tertinggi yakni 34.754 meskipun belum bisa melampaui angka pertambahan kasus.


Luhut menjelaskan, berdasarkan pemantauan mobilitas, pada seminggu pertama pemberlakukan PPKM darurat atau pada 3-10 Juli 2021, mobilitas dan aktivitas masyarakat di Jawa-Bali sudah menunjukkan penurunan di angka 10-15 persen. Masih jauh di bawah harapan yakni 50 persen.

"Tapi saya kira implementasi di lapangan semakin baik. 1 minggu ke depan kasus bisa mulai turun sesuai harapan kita," jelas Luhut kemarin.

Dengan paduan PPKM darurat, disiplin prokes, dan vaksinasi. Maka ia menyebut kondisi bisa semakin baik. "Jadi kalau ada yang bilang tidak terkendali suruh datangi saya. Saya tunjukkan ke mukanya kalau ini terkendali. Bahwa ada masalah memang banyak. Tapi satu per satu diselesaikan oleh tim," jelasnya.

Penambahan rumah sakit dan tempat tidur (TT) baik isolasi maupun ICU kata luhut terus berjalan sesuai dengan penambahan kasus harian dengan antisipasi skenario terburuk. Luhut menyebut di Jawa Barat, Bandung, Semarang sampai Jatim dan Bali, TNI dan Polri sudah diminta untuk membuat RS-RS darurat.

"Jumlah RS dan ICU makin banyak terpenuhi sehingga bisa mengurangi kesulitaan tempat tidur," jelasnya. Ditambah dengan RS Asrama Haji dan Rusun Pasar Rumput yang kini sudah mulai beroperasi.

Luhut menyebut dalam waktu dekat pemerintah akan mengimpor 40 ribu ton oksigen cair (liquid oxygen) untuk persediaan kalau-kalau kasus menanjak lagi. "Mungkin kita tidak butuh sebanyak itu. Tapi kalau melihat tren dunia, perkembangan di Amerika-Inggris tren meningkat tajam. Jadi ini berjaga-jaga agar kita tidak caught by suprise," katanya.  

Luhut menyebut, Presiden juga sudah menyetujui impor oksigen konsentrator untuk mengurangi penggunaan oksigen cair sejumlah total 50 ribu tabung. Saat ini di Indonesia sudah memiliki sekitar 10 ribuan tabung. Tabung-tabung tersebut nantinya akan didistribusikan ke rumah-rumah untuk warga yang menjalani isoman dengan gejala ringan.  "Kalau sudah selesai (sembuh, red) bisa bisa diambil dan digunakan lagi (untuk yang lain, red)" katanya.

Satu tabung berkapasitas 5 liter bisa digunakan selama 5 hari. "In sya Allah selesai kasus Covid masih bisa dibagikan ke rumah-rumah sakit kita," imbuhnya.

Sementara itu, mulai besok, Rabu (14/7), pemerintah akan mulai membagikan 300 ribu paket obat untuk para pelaku isoman dengan kategori tanpa gejala (OTG). Stok obat disebut Luhut cukup untuk 210 ribu kasus aktif. "Ini berlangsung selama beberapa bulan ke depan. Ini akan dibagikan oleh TNI dan elemen-elemen masyarkat yang lain," katanya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook