Massa Terobos Kawat Berduri hingga Bakar Water Barrier

Nasional | Jumat, 11 Agustus 2023 - 11:24 WIB

Massa Terobos Kawat Berduri hingga Bakar Water Barrier
Massa buruh yang melakukan aksi demo menuntut Omnibus Law dicabut memadati Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2023). (FEDRIK TARIGAN/ JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ribuan buruh berdemo di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (10/9). Demo memanas selepas Salat Magrib saat peserta demo dari kalangan mahasiswa maju menerobos beton dan kawat berduri yang disiapkan pihak kepolisian.

Mereka melakukan perusakan pada beton dan kawat duri pembatas tersebut. Tak berhenti di situ para mahasiswa juga mengambil dan menggunakan water barrier sebagai pijakan. Beberapa lemparan kayu dan botol juga mewarnai aksi ini.


Sementara itu pihak kepolisian berusaha meredam emosi para peserta aksi dengan melantunkan Azan Isya, selawat, hingga asmaul husna. Hal itu pun tidak diindahkan peserta aksi yang ngotot ingin bertemu dengan Presiden Jokowi.

Mereka kemudian kembali melakukan aksi pembakaran pada water barrier. Koordinator AASB, Moh Jumhur Hidayat mengatakan, demo akbar tersebut digelar dengan tujuan utama menuntut Presiden Jokowi agar mencabut UU Omnibus Law Cipta Kerja dan mencetuskan diwujudkannya Jaminan Sosial Semesta Sepanjang Hayat.

Menurut Jumhur, selayaknya yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, jaminan sosial seharusnya ada sejak seseorang dalam kandungan hingga meninggal dunia.

“Selama ini kita tidak punya sistem itu. Buruh memang punya BPJS tapi segelintir saja, itu pun banyak yang dilanggar. Harusnya perusahaan mendaftarkan karyawan, ini malah tidak. Jadi masih jauh dari sempurna,” ujarnya.

Ia juga menyoroti perilaku perusahaan yang meninggalkan para pekerjanya di kondisi sakit sehingga biaya pengobatannya tidak fasilitasi. Menurutnya dalam kondisi itu perusahaan harus membantu para buruh dengan membiayai pengobatannya.

Jumhur mengungkapkan aksi demo akbar yang digelar para buruh tak sepenuhnya berjalan lancar. Sebab banyak massa yang diblokade oleh pihak kepolisian saat menuju titik unjuk rasa.

“Kami kecewa polisi tidak fair, bilangnya mau memfasilitasi tapi tiba-tiba diblokir di mana-mana. Massa kami jadi terhambat dan kocar-kacir. Harusnya difasilitasi duduk baik-baik,” keluhnya.(jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook