NASIONAL

Molnupiravir Menjanjikan, namun Masih dalam Penelitian

Nasional | Jumat, 08 Oktober 2021 - 13:11 WIB

Molnupiravir Menjanjikan, namun Masih dalam Penelitian
Obat molnupiravir. Singapura telah menandatangani perjanjian pasokan dan pembelian untuk pil antivirus Molnupiravir buatan Amerika Serikat untuk mengobati pasien Covid-19. (JAWAPOS.COM/REUTERS)

Molnupiravir diumumkan ke publik Pada 1 Oktober 2021 oleh perusahaan Merck dan Ridgeback. Hasil penelitian obat mereka, Molnupiravir atau MK-4482, EIDD-2801 adalah obat antiviral yang dalam hasil penelitian interimnya berhasil menunjukkan penurunan sebesar 50 persen angka perawatan di rumah sakit serta juga mencegah kematian akibat Covid-19 pada pasien dengan derajat gejala ringan dan sedang. 

Data-data menunjukkan, kelompok tes subjek pertama berjumlah total 385 orang pasien positif Covid-19 yang diberi obat Molnupiravir.  


Dari jumlah tersebut, ada 28 orang atau 7,3 persen yang harus dirawat di rumah sakit sampai hari ke 29 penelitian. 

Sementara itu, kelompok subjek tes kedua hanya mendapatkan plasebo saja tanpa ada obat Molnupiravir berjumlah 377 orang. Dari jumlah tersebut, ada 53 orang  atau 14.1 persen yang harus masuk rumah sakit. "Jadi jumlahnya sekitar dua kali lipat lebih banyak dari kelompok pertama," jelas Yoga.  

Selain itu, kelompok tes subjek yang tidak dapat Molnupiravir mencatatkan 8 orang yang meninggal. Sementara yang dari yang mendapat Molnupiravir memang tidak ada yang meninggal sampai hari ke 29 penelitian ini dilakukan. 

Data juga menunjukkan dari 40 persen sampel, efikasi Molnupiravir memiliki efikasi yang konsisten pada berbagai varian seperti Gamma, Delta, dan Mu. Secara umum efek samping yang ditimbulkan seimbang antara yang dapat molnupiravir dan yang hanya mendapatkan plasebo, yakni 35 persen dan 40 persen. 

Yoga mengatakan, hasil interim uji klinik fase 3 ini kabarnya akan diproses untuk kemungkinan izin edar dalam bentuk Emergency Use of Authorization (EUA) ke FDA. Namun perlu diketahui juga bahwa pada bulan April 2021 uji klinik obat Molnupiravir ini pada pasien yang dirawat di rumah sakit dihentikan, karena tidak menunjukkan hasil yang baik pada pasien yang sudah masuk Rumah Sakit. 

"Waktu bulan April itu diputuskan penelitian diteruskan hanya pada mereka yang belum masuk rumah sakit, yang hasilnya baru diumumkan 1 Oktober ini," jelas Yoga. 

Guru Besar Farmasi Universitas Gajah Mada (UGM) Zullies Ikawati menegaskan bahwa Molnupiravir belum boleh digunakan untuk pengobatan Covid-19 selain untuk keperluan uji klinis. Anti virus ini sudah dalam uji klinis tahap tiga. 

"Dari pengumuman Merk (perusahaan farmasi, red) memang hasilnya promising (menjanjikan)," katanya kemarin. Namun, dia mengingatkan bahwa uji klinis obat ini belum selesai. 

Pada uji klinis tahap 1 selesai pada 2019. Lalu ketika ada pandemi Covid-19, obat ini turut diujiklinis untuk SARS-CoV 2. Menurut Zullies hasilnya menjanjikan. Sehingga uji klinis kedua dan tiga dilanjutkan dengan sasaran pasien rawat jalan dan rawat inap. Namun, pada pasien rawat inap hasilnya kurang bagus. "Kemudian uji klinis untuk pasien rawat inap dihentikan," ungkapnya.

Hasil uji klinis fase tiga untuk sementara ini hasilnya cukup efektif. Dari 762 subjek yang dianalisis, dibagi dua yakni pengguna Molnupiravir 385 orang dan placebo 377 orang. 28 orang yang menggunakan Molnupiravir terjadi perburukan dan meninggal dunia dan 53 orang pengguna placebo meninggal. "Dikatakan Molnupiravir ini dapat menekan perburukan hingga 50 persen," ujarnya. 

Sekitar 40 persen subjek yang terlibat dalam penelitian terinfeksi varian Covid-19 baru. Sehingga Merk mengklaim Molnupiravir memiliki dampak baik pada varian baru.  Sampai saat ini belum bisa dijawab apakah ada efek samping obat ini. Sebab, menurut Zullies, sampai sekarang belum ada data. Uji klinis akan selesai pada November. "Belum ada publikasinya," ungkapnya. 

Dia menegaskan bahwa obat ini belum bisa digunakan. Merk baru mengajukan emergency use authorization (EUA). "Di Indonesia belum digunakan," ungkapnya.(tau/lyn/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook