Namun, ada solusi jangka pendek yang bisa dilakukan. Yakni, menutup perkantoran nonkritikal dan nonesensial. Dengan begitu, tidak ada lagi perjalanan pengguna sepeda motor ke kantor.
"Ini salah satunya," terangnya.
Diminta Tidak Mudik
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta masyarakat tidak mudik untuk turut mencegah kemungkinan penularan Covid-19. Dia juga kembali meminta takbiran dan salat Iduladha dihelat rumah masing-masing. Permintaan itu sesuai dengan Surat Edaran 17/2021 yang diterbitkan beberapa waktu lalu.
Dalam surat tersebut diatur tidak ada pelaksanaan Salat Iduladha di masjid, lapangan, atau tempat berkumpul lainnya di wilayah PPKM darurat. Selain itu, di wilayah PPKM darurat tidak ada takbir bersama maupun keliling. Ketentuan itu juga berlaku untuk wilayah zona merah dan oranye penularan Covid-19.
"Islam mengajarkan umatnya untuk taat kepada Allah, rasul, dan pemerintah," katanya.
Taat kepada Allah dan rasul bersifat mutlak dan wajib hukumnya. Sedangkan taat kepada pemerintah bersifat muqayyad. Bagi dia, masyarakat wajib mematuhi ketika pemerintah mengeluarkan peraturan yang bertujuan melindungi mereka.
Arus Warga Asing
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan sejumlah informasi terkait dengan arus masuk warga negara asing (WNA) ke Indonesia. Itu bertujuan untuk mengklarifikasi sejumlah isu yang berkembang. Di antaranya, tentang monopoli tempat karantina, tes PCR, hingga pungutan ambulans.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari mengatakan, peran jajarannya dalam penanganan kedatangan WNA adalah sebagai regulator. Karena itu, persoalan teknis seperti PCR, ambulans, dan sebagainya bukan wewenang BNPB.
"Jika benar ada oknum BNPB di situ, tentu saja secara internal melakukan investigasi. Dari unit eselon berapa dan kita tentu akan melakukan sanksi-sanksi," ujarnya dalam acara Blak-blakan Karantina Perjalanan Asing kemarin (16/7).
Abdul juga membantah isu yang menyebut larangan tes PCR di luar yang disediakan hotel. Dia menegaskan, PCR pembanding boleh dilakukan. "Itu hak dari mereka dan kita jamin," tuturnya.
Namun, pihaknya membatasi pada tiga laboratorium yang memiliki kualitas baik. Yakni, RSPAD, RS Polri, dan RS Cipto Mangunkusumo. Hal itu dilakukan untuk memastikan akurasinya.
Koordinator Hotel Repatriasi Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Vivi Herlambang menambahkan, pelaksanaan karantina di hotel sudah memiliki standardisasi. Untuk pelaksanaan PCR, misalnya, diberikan slot dua kali selama karantina delapan hari. Yakni, di awal check-in dan hari ketujuh. "Apabila positif, dia pindah ke ruang isolasi," ujarnya.
Untuk tarif, pihaknya juga telah menetapkan harga. Bintang 3 dihargai Rp6,5 juta–Rp7,5 juta; bintang 4 Rp7,5 juta–Rp10 juta; bintang 5 Rp10 juta–Rp14 juta, dan luxury hotel Rp14 juta–Rp20 juta. Biaya itu sudah termasuk makan tiga kali dan loundry lima pcs per hari selama karantina delapan hari.
Ekonom senior Faisal Basri juga turut mengkritik pemerintah yang hingga kini masih membuka lebar pintu masuk untuk tenaga kerja asing (TKA). "Di tengah pandemi, kita masih welcome sekali terhadap pekerja Cina," ujarnya pada diskusi Indef, kemarin (16/7).
Faisal merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan jumlah pengunjung asing yang masuk lewat Bandara Sam Ratulangi, Manado, jauh lebih banyak. Justru, pengunjung asing yang melalui Bandara Ngurah Rai, Badung, hanya sedikit.
"Kita biarkan ini? Pemerintah China bereaksi kemarin. Dia bilang ya dibolehkan sama pemerintah Indonesia gitu, oke-oke aja. Jadi, di mana ini sense of crisis-nya?" tegasnya.
Jumlah pengunjung asing yang melalui Bandara Sam Ratulangi tercatat 433 orang pada Januari 2021, Februari 1.027 orang, Maret 2.513 orang, April 2.685 orang, dan Mei 1.015 orang. Sementara itu, yang melalui Bandara Ngurah Rai untuk Januari 2 orang, Februari 12 orang, Maret 3 orang, April 9 orang, dan Mei 8 orang. Banyaknya kunjungan ke Bandara Sam Ratulangi itu diduga menjadi celah bagi para TKA masuk ke Indonesia di tengah PPKM darurat.
"Apakah di tengah pandemi kita masih memberhalakan investasi? Padahal, kita juga tidak dapat apa-apa. Speechless saya lihat data-data ini," tuturnya.(idr/wan/far/dee/c19/ttg/jpg/ted)
Laporan: JPG (Jakarta)