JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Investasi emas saat ini makin diburu seiring dengan isu kasus virus corona yang membuat para investor takut meletakkan dananya pada aset berisiko. Bahkan harga emas hingga saat ini pun diperkirakan masih akan berpotensi menembus rekor tertinggi.
"Sekarang gerakan masih up, masih naik. Masih terbuka ke level tertinggi sejak tahun 2012 di kisaran 1.790-an dolar Amerika per ounce kalau untuk waktu. Trennya masih bagus sih," kata Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada JPG, Senin (9/3).
Menurutnya, saat ini masih merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pembelian emas. Namun, investasi emas sebaiknya untuk jangka panjang selama beberapa tahun ke depan. Sebab, keuntungan dari investasi emas setidaknya didapatkan dalam jangka waktu setahun hingga dua tahun. "Membeli masih baik. Untuk investasi horizon harus panjang, enggak bisa sebulan dua bulan," tuturnya.
Ariston menyebut, investasi emas dalam jangka pendek seperti saat inipun terbilang untung karena kebetulan adanya isu kasus virus corona yang turut menggerogoti perekonomian global. "Kalau sekarang kebetulan kenaikan cukup tinggi jadi orang yang membeli sekarang dapat profit cukup tinggi. Tapi sebaiknya setahun dua tahunanan karena ada gap antara buyback dan harga beli," jelasnya.
Mengutip laman Reuters, harga emas di pasar spot melonjak 1,5 persen menjadi 1.699,20 dolar AS per ounce pada pukul 07.54 WIB. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat melambung 1,6 persen menjadi 1.699,70 dolar AS per ounce.
Sementara emas batangan milik Antam makin bersinar dengan naik Rp9.000 dibandingkan akhir pekan lalu menjadi Rp851.000 per gram. Sementara harga buyback atau pembelian kembali emas Antam, kemarin naik Rp11.000 menjadi Rp776.000 per gram.(jpg)