JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Klaim Cina terhadap Natuna tidak membuat takut para nelayan untuk mencari ikan. Salah satunya adalah Mursalim Syah yang berprofesi sebagai nelayan. Para nelayan biasa saja, bahkan tetap melaut walaupun adanya klaim Natuna oleh Tiongkok ini.
“Jadi enggak berpengaruh. Nelayan kita tetap berlayar mencari ikan,” ujar Mursalim kepada JawaPos.com, Jumat (10/1).
Pria yang akrab disapa Salim ini mengatakan, nelayan saat ini tidak melaut karena saat ini Indonesia masuk ke musim penghujan dan madanya cuaca ekstrim. “Dengan situasi ekstrem, nah nelayan kita tidak sanggup keluar sampai jauh. Jadi takut bukan karena adanya Cina katanya.
Para nelayan juga bisa melaut selalu membawa ponselnya. Itu dilakukan guna merekam ataupun mengambil foto apabila adanya kapal asing yang masuk atau mencuri ikan di perairan Natuna. “Sehingga nantinya nelayan bisa bicara sesuai fakta, bukan hanya dengar cerita. Tapi faktanya ada,” ungkapnya.
Adanya TNI yang menjaga perairan Natuna yang disambut positif oleh para nelayan. Sehingga bisa mencari ikan dengan tenang. Hal ini juga untuk menjaga perairan Natuna dari klaim Cina. “Sanggat membantu, pemerintah cepat tanggap menghadapi situasi, dengan masyarakat kita merasa aman dengan hadirnya TNI,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, telah terjadi pelanggaran yang dilakukan kapal-kapal China di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna, Kepulauan Riau.
Retno menyampaikan, dalam United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982 telah menetapkan bahwa perairan Natuna masuk ke dalam Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Oleh karena itu ia meminta Cina mematuhi aturan tersebut. Retno juga mengatakan, dalam rapat koordinasi para menteri sepakat untuk melakukan patroli di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di perairan Natuna.
Editor :Deslina
Sumber: jawapos.com