Bahas Dampak Elnino
Dalam rapat tiga hari berturut-turut yang diikuti Plt Gubri H Arsyadjuliandi Rachman di Jakarta, 21-23 Oktober kemarin. Mulai dari rapat bersama Presiden RI Joko Widodo dan Menko Polhukam RI Luhut Pandjaitan dan beberapa menteri di Kabinet Kerja. Permasalahan krusial yang dibahas adalah dampak elnino serta masalah percepatan ekonomi. Dijelaskan Plt Gubri, dalam rapat intinya Presiden menginstruksikan agar melibatkan televisi swasta dan media untuk mensosialisasikan dan menginformasikan kepada masyarakat.
“Supaya masyarakat juga peduli, dan apa yang sudah dilakukan daerah-daerah, apakah itu lahan gambut dan pengaruh dari elnino perlu diinformasikan,” kata Plt Gubri.
Selain itu pembahasan lainnya dalam rapat tersebut yang juga harus disosialisasikan kepada masyarakat adalah masalah pendidikan. Khususnya dalam kaitan dengan asap dan batasan libur sekolah. Kemudian selama libur itu melalui media televisi harus berkontribusi supaya anak tetap di rumah. “Supaya menyiapkan program pendidikan di televisi, sehingga mereka dapat tetap di rumah dan tidak bermain keluar,” tambahnya.
Masih masalah pendidikan, lanjutnya untuk daerah-daerah yang mengalami karhutla, nanti ada penyesuaian di dalam penerimaan murid, bahan ujian yang akan dikaji lagi, termasuk juga dampak. Kemudian juga beasiswa dari dulu mampu menjadi tidak mampu karena adanya kejadian seperti sekarang, tentu ada batasannya dan kriteria.
Disinggung juga oleh Presiden dan Menkopolhukam RI mengenai asap. Supaya keberpihakan anggaran terhadap penanggulangan asap ini, pencegahan dan dampaknya adalah keberpihakan kab/kota dan provinsi dalam anggaran. Supaya lebih ditingkatkan sosialisasi dan memberikan informasi kepada masyarakat.
“Tentunya melanjutkan sekat kanal, kesalahan yang besar perusahaan-perusahaan akan dicabut izinnya,” tutupnya.
