Pemerintah Tawarkan Data Biometrik Ditjen Imigrasi

Nasional | Jumat, 08 Februari 2019 - 09:51 WIB

Pemerintah Tawarkan Data  Biometrik Ditjen Imigrasi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Arab Saudi sudah memastikan perekaman biometrik digunakan untuk visa haji maupun umrah. Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin tetap berharap ketentuan tersebut tidak dijalankan musim haji tahun ini. Sebab, sangat merepotkan bagi jamaah yang tinggal jauh dari lokasi perekaman biometrik.

Lukman mengatakan, Pemerintah Indonesia tetap berharap dan memohon supaya perekaman biometrik tidak jadi syarat pengurusan visa haji maupun umrah. Dia menuturkan kebijakan tersebut merepotkan jamaah haji dan umrah.

Baca Juga :JCH Lansia 2024 Mencapai 46 Ribu

’’Karena tempat perekaman biometrik terbatas jumlahnya,’’ katanya usai memberikan arahan di kegiatan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAN) di Jakarta, Kamis (7/2).

Lebih lanjut politikus PPP itu menuturkan pemerintah memberikan sejumlah tawaran. Di antaranya adalah perekaman biometrik, khususnya untuk jamaah haji, dilakukan di asrama haji atau embarkasi. Itu artinya perekaman biometrik dilakukan jelang penerbangan. Selain itu perekaman juga tidak dikaitkan dengan syarat pembuatan visa.

Tawaran berikutnya adalah pemerintah Indonesia memberikan data biometrik yang sudah dimiliki oleh Ditjen Imigrasi. Data biometrik yang ada di Ditjen Imigrasi itu didapat ketika calon jamaah haji atau umrah membuat paspor. Dengan cara ini, jamaah tidak perlu lagi melakukan perekaman biometrik.

’’Tetapi mereka (pemerintah Arab Saudi, red) masih mengkaji tawaran ini,’’ jelasnya.

Suami dari Trisna Willy itu menjelaskan pada prinsipnya kebijakan perekaman biometrik merupakan urusan penuh otoritas Arab Saudi. Indonesia tidak memiliki kewenangan untuk melarang kebijakan itu.

Sementara itu Kepala Seksi (Kasi) Pembinaan Haji dan Umrah Kemenag Riau, Abdul Wahid mengatakan rekam biometrik itu memang merupakan kebijakan yang telah diberlakukan Pemerintah Arab Saudi. Untuk itu, pelaksanaan biometrik itu harus dilakukan setiap calon jamaah yang akan berangkat ke Tanah Suci.Dikatakan Wahid, jika sebelumnya pelaksanaan rekam biometrik dilakukan di Jeddah, namun mulai 2018, biometrik itu dilaksanakan saat masih di Tanah Air.

“Tahun lalu. Biometrik di Embarkasi Batam,” ujar Wahid kepada Riau Pos.(wan/jpg/ilo)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook