Negosiasi Potensial Berujung Baku Tembak

Nasional | Kamis, 10 Mei 2018 - 12:23 WIB

Negosiasi Potensial Berujung Baku Tembak
BERJAGA: Anggota kepolisian berjaga pascabentrok napi teroris dengan pihak kepolisian di depan Mako Brimob Kelapa Dua di Depok, Jawa Barat, Rabu(9/5/2018). (BEAWIHARTA/REUTERS)

Saat ditanya apakah luka itu akibat eksekusi, dia tidak menjawabnya. Menurutnya, nanti akan ada dokter Polri yang akan memberikan penjelasan mendalam. “Yang pasti dengan luka-luka semacam itu memang keji sekali,” tuturnya kemarin.

Sementara narapidana yang tewas Benny Syamsu Tresno mengalami luka tembak pada dada kiri, dua lubang. Benny Syamsu alias Abu Ibrahim adalah tahanan yang ditangkap aparat di Riau tahun lalu. Dia merupakan ang­gota jaringan Jemaah Anshor Daulah (JAD) Pekanbaru. Dia ditangkap di Jalan Kopkar Raya, Perumahan Pandau Permai. Dia bagian dari lima orang terduga anggota kelompok jaringan teroris Jemaah Anshor Daulah (JAD) Pekanbaru diamankan di Riau, Selasa (24/10/2017) lalu oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri. Mereka adalah bagian dari sembilan orang yang diamankan se-Indonesia di hari yang sama. Penangkapan di Riau dilakukan setelah diintai selama enam bulan lamanya.

Baca Juga :Dirikan Tenda Tanggap Darurat di Wilayah Banjir

Live Medsos

Sementara Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto menuturkan bahwa soal adanya live di media sosial (medsos) terkait kejadian di dalam rutan, belum diketahui siapa pembawa handphone. “Yang ini kami sedang pastikan,” jelasnya.

Seharusnya, ada pemeriksaan yang mencegah agar tahanan tidak membawa alat komunikasi. Namun, petugas tentunya sudah berupaya maksimal. “Kami akan teliti bagaimana memasukkan handphone itu,” ujarnya.

Dampak live di medsos ini sebenarnya begitu besar. Pengamat Terorisme Al Chaidar menjelaskan, dengan live tersebut bisa jadi memicu anggota jaringan teror untuk mendatangi Mako Brimob. Atau, malah melakukan aksi. “Kalau dilihat video itu kemungkinan mereka yang live ini kelompok Bima,” paparnya dihubungi Jawa Pos (JPG), kemarin.

Dia menuturkan, kelompok Bima ini terhubung dengan kelompok Santoso. Mereka memang ada yang sedang ditahan di Mako Brimob. “Kemungkinan besar kelompok ini,” paparnya.

Sejak Selasa malam lalu (8/5), beredar video rekaman live di Instagram yang diduga langsung direkam dari dalam Rutan Mako Brimob. Video tersebut disebar oleh pemilik akun sem_maliik87. Videonya berisi seorang yang diduga tahanan yang tampak hanya mengenakan kaus singlet putih, lengan kirinya tampak berdarah dan diperban.

Di depannya, ada seorang yang tertelungkup dan pinggangnya berdarah. Seseorang lainnya tampak sedang mengikatkan perban di luka itu. Suara-suara di video itu menyebut kata-kata siap mati syahid.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook