JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan, sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan bantuan tunai secara serentak pada Senin, 4 Januari 2021, maka Program Keluarga Harapan (PKH) sudah dapat dicairkan di seluruh Indonesia. Risma menargetkan, bantuan tunai PKH menjangkau 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan total anggaran Rp28,71 triliun.
“Akhir tahun 2020 seluruh tim di Kemensos all out masuk kerja untuk menyiapkan pencairan bantuan tunai dan saya mengapresiasi kerja keras dan kerja tuntas mereka sehingga di awal tahun 2021 PKH sudah dimanfaatkan masyarakat,” kata Risma dalam keterangannya, Rabu (6/1/2020).
Risma menyampaikan, Pemerintah melalui APBN 2021 telah menyiapkan total anggaran sebesar Rp110 triliun untuk tiga jenis bantuan yakni PKH, Program Sembako dan Bantuan Sosial Tunai (BST).
Program Sembako besarnya sekitar Rp 200 ribu perbulan untuk setiap kepala keluarga (KK) yang akan disalurkan kepada 20 juta KPM. Kemudian, BST sebesar Rp 300 ribu perbulan untuk setiap KK yang disalurkan selama empat bulan pada Januari sampai dengan April melalui PT Pos Indonesia.
“Program Sembako yang diserahkan dalam bentuk bantuan pangan non tunai hendaknya dibelanjakan di e-warung setempat, untuk bahan pangan Karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sumber vitamin dan mineral,” pinta Risma.
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH), Siti Soliyah warga Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas menyambut baik bantuan yang disalurkan pemerintah. Menurutnya, waktu yang disalurkan sangat tepat dengan kebutuhan pangan yang semakin meningkat dan anak-anak yang sudah memulai sekolah daring.
“Alhamdulillah kalau memang sudah bisa dicairkan. Waktunya pas banget dengan anak-anak masuk sekolah,” ujar Soliyah.
Soliyah mengakui, bantuan yang diberikan pemerintah akan dibelanjakan untuk kebutuhan pangan sehari-hari. Bahkan bantuan pulsa dari pemerintah juga sangat diperlukan untuk belajar daring anak-anaknya.
“Namanya anak-anak makannya pasti banyak. Uang PKH bisa untuk beli beras, telur atau ikan. Biar kami kondisinya pas-pasan, tapi gizi anak-anak harus diperhatikan,” ucap Soliyah.
Senada juga disampaikan penerima PKH, Irmi Yusnita. Dia menyambut dengan gembira penyaluran PKH.
“Mudah-mudahan penyalurannya sampai ke masyarakat bisa berjalan lancar dan Covid-19 cepat selesai, supaya saya bisa berdagang lagi,” harap Irmi.
Perempuan yang tinggal di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat ini mengaku sejak pandemi Covid-19 sangat menggantungkan pemenuhan kebutuhan sehari-hari pada bantuan pemerintah. Dia bersyukur mendapat PKH dan program Sembako.
“Alhamdulillah kehidupan kami terbantu dengan adanya dua bantuan ini. Tiap bulan bisa beli beras dengan Kartu Sembako. Tiap tiga bulan bisa beli kebutuhan sekolah anak-anak dengan uang PKH,” pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra