BATAM (RIAUPOS.CO) -- Kericuhan antara supir taksi online dengan konvensional di Pelabuhan Feri Internasional Batam Center, menjadi tontonan warga dan wisatawan yang baru tiba di pelabuhan itu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata, menyayangkan keributan di objek vital itu. Menurutnya, persoalan ini harus segera didudukkan karena dianggap mengganggu kenyamanan dan iklim pariwasata Batam.
"Pariwisata tentu cukup terganggu dengan konflik ini. Baiknya segera didudukkan lagi," ujar Ardi saat dikonfirmasi, kemarin.
Dalam konsep kepariwisataan, menurut dia, transportasi merupakan salah satu fasilitas penunjang aktivitas wisata.
"Transportasi itu dalam konsep kepariwisataan adalah amenity. Menjadi daya dukung, semacam hotel, rumah sakit, shopping mall, restoran, dan lain sebagainya. Jadi, memang regulasi transportasi ini harus jelas agar tak mengganggu," terangnya.
Terkait jumlah wisatawan yang berkunjung ke Batam, kata Ardi, menyebutkan hingga Oktober mencapai 1,5 juta orang dari target 2,1 juta wisatawan.
Sumber : Batampos.co.id
Editor : Rinaldi