80 Persen Komponen Mobil Listrik Harus dari Industri Lokal

Nasional | Jumat, 06 Januari 2023 - 11:27 WIB

80 Persen Komponen Mobil Listrik Harus dari Industri Lokal
(DOK. JAWAPOS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Keseriusan pemerintah dalam mendorong insentif mobil listrik menimbulkan pertanyaan mengenai nasib industri pendukung. Seperti industri kecil menengah (IKM) yang sudah cukup masif terlibat di industri otomotif konvensional. Pertanyaannya, apakah IKM-IKM tersebut mampu untuk ikut beradaptasi masuk ke dalam rantai pasok kendaraan setrum.

Menjawab kekhawatiran tersebut, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronik Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier, menjelaskan bahwa hal tersebut tetap jadi perhatian pemerintah.  “Industri utamanya bertransisi, industri pendukungnya juga akan diajak bertransisi. Insentif kan juga meliputi motor dan konversi, jadi secara garis besar komponen masih sama hanya beda di mesin. Pengerjaan konversi juga pasti akan melibatkan bengkel-bengkel,'' ujar Taufiek.

Taufiek menambahkan bahwa di dalam salah satu Peraturan Menteri Perindustrian mengatur, dalam 153 komponen mobil listrik, sebanyak 80 persen komponen harus dipenuhi dari industri dalam negeri. ''Jadi dengan adanya TKDN itu, IKM khususnya anggota GIAM (Gabungan Industri Alat-alat Mobil, red) itu tetap berproduksi. Sampai hari ini, tidak ada IKM atau suplier yang tutup, malah justru order-nya bertambah,'' beber Taufiek.

Dia menegaskan bahwa pihaknya juga telah menyampaikan pada para IKM, dalam konteks kendaraan listrik ini jangan hanya melihat Indonesia, tapi para IKM juga bisa menyasar pasar global dengan menyuplai komponen mobil listrik di sana. “Artinya jangan sampai info ini (insentif kendaraan listrik, red) mengganggu teman-teman yang ada di IKM dan mengecilkan hati. Tapi justru ini sebenarnya potensi baru, karena yang tadinya ada teknologi internal combustion engine, sekarang ada tambahan baru mobil listrik dan sepeda motor listrik. Ini ada tambahan input baru buat mereka menambah inovasinya menyuplai komponen-komponen tadi,'' tegas Taufiek.

Pelaku jasa keuangan optimistis pembiayaan kendaraan listrik bakal bertumbuh. Sekretaris Perusahaan BRI Finance RM Taufiq Kurniadihardja menegaskan, pembiayaan kendaraan listrik saat ini menjadi prioritas. (jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook