Ingat, Jangan Lepas Gelang Haji

Nasional | Rabu, 11 Juli 2018 - 10:30 WIB

Ingat, Jangan Lepas Gelang Haji

Setelah itu, jamaah juga sebaiknya memberi tahu ketua rombongan atau ketua kloter jika hendak bepergian. Jika ada jamaah tersesat, lanjutnya, tak perlu panik. Sebab, di dekat Masjidil Haram ada sektor khusus yang diisi anggota TNI-Polri. Jamaah bisa menuju sektor itu jika lupa jalan pulang ke maktab.

Berbekal identitas dan keterangan maktab, jamaah bisa meminta bantuan askar Arab Saudi. Biasanya mereka akan langsung mengantar ke maktab yang bersangkutan.  ‘’Ini juga penting. Jangan saling tukar gelang antar jamaah. Kalau mau tukar-tukaran gelang, tunggu kembali ke Tanah Air saja,” kata dia.
Baca Juga :JCH Lansia 2024 Mencapai 46 Ribu

Dilarang Pungut Biaya ke Jamaah

Musim haji tahun ini, 5.050 jamaah calon haji (JCH) Riau didampingi 37 petugas kesehatan. Baik di kloter yang tergabung dalam Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD) maupun Panitia Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi. Tim kesehatan yang sudah dibekali ini diminta melakukan pendampingan sepanjang pelaksanaan ibadah dan dilarang memungut biaya apapun dari jamaah.

Karena bagaimanapun peran TKHI dan TKHD juga akan berdampak dengan keberhasilan penyelenggaraan kesehatan haji selama di perjalanan dan di Arab Saudi. Untuk itu petugas harus mampu meningkatkan kualitas pelayanan. Hal ini menjadi pesan penting disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir usai pelepasan tim kesehatan haji Riau, Selasa (10/7).

Dijelaskannya tahun ini JCH Riau terdiri dari 11 kloter penuh dan dua kloter gabungan. Untuk kloter penuh semua petugas berasal dari Riau. Terdiri dari TKHI 11 dokter dan 22 perawat serta TKHD 3 orang dokter dan 1 perawat.

“Pada pelepasan kali ini, diingatkan kepada seluruh tim kesehatan agar dapat memprioritaskan kondisi kesehatan jamaah selama melaksanakan ibadah,” kata Mimi.

Beberapa pesan yang disampaikannya kepada JCH Riau mulai dengan meluruskan niat dan bulatkan tekad untuk melayani tamu-tamu Allah. Kemudian seluruh petugas diharapkan juga membekalkan diri dengan keikhlasan tanpa berharap apa-apa. Kemudian bekal kesabaran juga harus dimiliki tim kesehatan karena sabar diharapkan menjadi modal utama karena akan ditemuinya ketidaknyamanan nantinya.

“Mudah-mudahan tidak terjadi jarak antara petugas medis dan nonmedis, antara TKHI dan TKHD di kloter. Tidak terjadi perbedaan pandangan dan perbedaan pendapat dalam melayani jamaah haji, keutuhan sebagai tim kesehatan haji kloter harus dijaga,” pesannya.

Kemudian lebih lanjut disampaikan Kadiskes Riau dalam melaksanakan tugas sedapat mungkin mengenali kondisi kesehatan jamaah haji. Termasuk pastikan obat pribadi cukup, baik jenis maupun jumlahnya. Juga sedapat mungkin terus memperkuat promotif dan preventif dan visitasi jamaah di pondokan. Juga siapkan kondisi kesehatan jemaah haji pada setiap masa pergerakan.

Selain harapan kepada tim kesehatan yang bakal mendampingi JCH Riau, Mimi juga menyampaikan beberapa larangan yang harus diikuti selama mendampingi JCH Riau. Misalnya tidak boleh membuat pembatasan layanan baik lingkup waktu dan cakupan, pulang larut, hingga perbuatan tercela. Merokok juga tidak diperkenankan.

“Paling penting jangan mengutip biaya layanan, dan juga jangan sampai tidak melayani jemaah Indonesia umumnya dan Riau khususnya,” tegas Mimi.(oni/jpg/egp/ted)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook