DPR Protes soal Manasik sepanjang Tahun

Nasional | Sabtu, 04 Januari 2020 - 11:25 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) lagi-lagi tak sejalan dengan pemerintah. Kali ini urusan manasik haji. Wakil rakyat di Senayan keberatan soal pemberlakuan manasik sepanjang tahun. Wakil Ketua Komisi VIII Tubagus Ace Hasan Syadzily mengatakan,  kebijakan ini tidak bisa serta merta diterapkan.

Perlu telisik lebih lanjut soal skema pembinaannya. Lalu, materi apa saja yang bakal diajarkan. Belum lagi perihal anggaran yang harus dikeluarkan. Mengingat, satu tahun tentu bukan waktu yang sebentar.


”Saya kira harus dibuat materinya dulu, apakah memang memerlukan selama itu,”ujar politikus Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut.

Ace juga sangat menyayangkan keputusan ini seolah dibuat tergesa-gesa. Sebab, hingga saat ini belum ada pembahasan dengan Komisi VIII sebagai mitra Kemenag di Senayan. Di sisi lain, kata dia, urusan manasik ini sangat penting bagi calon jamaah haji. Manasik jadi kunci untuk memastikan kualitas ibadah haji seseorang sesuai dengan syarat, rukun dan wajib haji. Manasik haji juga sangat menentukan kekhusyukan seseorang dalam menjalankan rukun Islam yang kelima ini.

”Kami selalu menekankan akan pentingnya manasik haji sebagai komponen utama dalam penyelenggaraan ibadah haji,” tegasnya.

Untuk itu, lanjut Ace, Kemenag harus betul-betul memperhatikan aspek kualitasnya dengan cara peningkatan pembinaan manasik haji di setiap KUA atau melalui KBIH.

Plt Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Ali Rokhmad mengatakan selama ini manasik haji digeber menjelang keberangkatan. Sekarang manasik haji diganti sepanjang tahun. Ali menjelaskan selama ini manasik haji digelar di tingkat kecamatan sebanyak delapan kali. Kemudian empat kali di tingkat kabupaten atau kota.

“Itu masih dirasa kurang,” katanya, Jumat (3/1). Untuk menambah manasik haji, Kemenag memberikan kewenangan kepada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU). Konsekuensi bagi jamaah yang ikut KBIHU adalah biaya. Maka tidak semua jamaah haji ikut KBIHU. Sebagai gantinya durasi manasik haji dilakukan sepanjang tahun. Jamaah yang masuk estimasi keberangkatan tahun berjalan, menjadi prioritas ikut manasik haji sepanjang tahun.

“Bisa seminggu sekali,” katanya.

Teknisnya adalah jamaah haji berkoordinasi dengan Kemenag setempat. Kemudian diambil keputusan bersama durasi manasik hajinya perlu seberapa sering. Apakah seminggu sekali, dua Minggu sekali, atau sebulan sekali. Urusan biaya juga harus disepakati bersama.

Ali mengatakan tujuan manasik haji sepanjang tahun ada meningkatkan pembinaan ibadah. Dia menjelaskan untuk aspek akomodasi seperti layanan hotel, katering, dan transportasi sudah relatif lebih baik. Tinggal aspek ibadah yang perlu ditingkatkan.  Dia berharap ke depan semakin banyak jamaah haji mandiri. Tidak tergantung kepada pembimbing atau pihak lain dalam menjalankan rangkaian ibadah haji.

“Misalnya melakukan tawaf atau sai sendiri,” tuturnya.

Saat ini manasik haji sepanjang tahun sudah dikuncurkan di Sulawesi Tengah, Jogjakarta, dan Banten. Provinsi lainnya menyusul.(mia/wan/jpg)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook