TIBA DI JAKARTA DALAM BENTUK BULK

10 Juta Dosis untuk Vaksinasi Tahap Dua

Nasional | Rabu, 03 Februari 2021 - 08:30 WIB

10 Juta Dosis untuk Vaksinasi Tahap Dua
Pekerja menyusun peti jenazah untuk para pasien Covid-19 di perusahaan furnitur Funisia Perkasa, Tangerang, Banten, Selasa (2/2/2021). Perusahaan ini bisa memproduksi 100-200 peti jenazah untuk DKI Jakarta setiap hari.(MIFTAHULHAYAT/JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- 10 JUTA dosis baru vaksin Sinovac tiba di Jakarta, Selasa (2/2). Vaksin ini rencananya disiapkan untuk program vaksinasi tahap 2 yang menyasar pada pejabat pelayanan publik di berbagai daerah.

Jubir Pemerintah untuk Program Vaksinasi Siti Nadia Tirmidzi mengatakan, kedatangan vaksin Sinovac pada pagi kemarin melengkapi 4 tahapan vaksin Sinovac yang sudah diterima pemerintah RI. Paket pertama mendarat di Tanah Air pada 6 Desember sejumlah 1,2 juta dosis. Kemudian disusul 31 Desember 1,8 juta dosis dalam bentuk vaksin jadi. Kemudian pada 12 Januari 15 juta dalam bentuk bulk.  


"Vaksinnya setengah jadi harus diolah lagi di Biofarma supaya menjadi vaksin jadi," jelas Nadia.

Nadia mengatakan, 10 juta dosis baru dalam bentuk bulk ini akan diberikan pada kelompok prioritas vaksinasi tahap kedua. Yakni petugas pemberi pelayanan publik. Nadia menjelaskan, distribusi vaksin dalam bentuk bulk ini akan didistribusikan dari pusat penyimpanan di gudang Biofarma Bandung ke seluruh dinas kesehatan (diskes) provinsi yang kemudian berlanjut didistribusikan ke diskes kabupaten/kota sampai ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) baik puskesmas maupun rumah sakit.

Selain itu, Nadia mengingatkan daerah, dengan bertambahnya dosis vaksin baru ini beberapa daerah harus menyiapkan gudang penyimpanan dingin (cold storage) yang memadai. Mengingat beberapa daerah yang kapasitas penyimpanannya cold storage-nya terbatas.

"Karena biasanya ada stok vaksin lain dari program vaksinasi rutin yang kita lakukan," jelasnya.  

Pemerintah daerah juga diharapkan untuk memastikan jalur distribusi bisa terkelola dengan baik. Memang sejauh ini, kata Nadia, Kemenkes mengirimkan vaksin sesuai dengan jumlah target vaksinasi. Namun gudang pemerintah daerah harus bisa menampung lebih dari itu.  

"Misalnya kalau dilihat dari Jateng, sasarannya 170 ribu. Ini adalah target tertinggi jumlah nakesnya dibanding provinsi lain. Jadi kapasitas gudang vaksin minimal 2 kali lipatnya. Yakni 400 ribu dosis. Gudang vaksin di Jateng  harus mampu menerima sejumlah 400 ribu dalam sekali datang. Distribusi ke kabupaten/kota bisa lebih cepat," jelasnya.  

Sementara itu Nadia menjelaskan, proses vaksinasi akan dilakukan dalam dua bentuk. Yang pertama dilakukan melalui fasyankes. Baik di puskesmas, maupun rumah sakit yang membuat pelayanan vaksinasi secara rutin dalam hari kerja, baik Senin sampai Jumat, maupun Sabtu-Ahad. Yang kedua adalah dengan membuka pos-pos vaksinasi. Pos–pos ini diharapkan mengeksekusi proses vaksinasi dalam jumlah besar. "Pos-pos ini memilik kemampuan vaksinasi sampai ribuan orang. Bisa 1.000 sampai 4 ribu vaksin," katanya.

Ke depannya, pemerintah menargetkan vaksinasi untuk 1,5 juta nakes akan selesai pada akhir Februari. Kemenkes telah memiliki skema rencana agar target tersebut bisa terpenuhi. Nadia juga mengingatkan persiapan vaksinasi massal harus betul-betul menjaga protokol kesehatan di pos vaksinasi.

"Tentunya kita mempersiapkan juga sisi logistik untuk menjaga kemungkinan adanya penambahan sasaran vaksinasi, keperluan alat pelindung diri (APD), tempat pembuangan limbah, dan SDM yang memerlukan kurang lebih 25 vaksinator bagi 1.000 orang," terangnya.

Penambahan Pasien Positif di Bawah 100
Dua hari terakhir penambahan pasien positif Covid-19 di Riau di bawah 100 orang. Pada Senin (1/2) terdapat penambahan 25 orang pasien positif, dan kemarin (2/2) bertambah 79 orang terkonfirmasi positif corona.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, total pasien Covid-19 di Riau saat ini sebanyak 29.077 orang. Dari jumlah tersebut, 27.325 di antaranya sudah dinyatakan sembuh. “Selain penambahan pasien positif yang terus turun, angka kesembuhan juga terus meningkat. Saat ini sudah 27.077 orang pasien Covid-19 yang sembuh di Riau," katanya.

Lebih lanjut dikatakan Mimi, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 400 orang. Sedangkan yang menjalani isolasi mandiri 660 orang. “Atau yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri tinggal 3,7 persen. Sedangkan untuk pasien yang meninggal dunia total 692 orang atau 2,4 persen," ujarnya.

Sementara itu, untuk jumlah kasus kumulatif Covid-19 per kabupaten/kota yakni, Pekanbaru 13.744 orang terkonfirmasi Covid-19. Berikutnya Dumai 2.632 orang, Siak 2.204 orang, Kampar 2.188 orang, Bengkalis 1.996 orang, Indragiri Hulu 1.206 orang, Pelalawan 1.172 orang, Rokan Hilir 1.018 orang , Indragiri Hilir 881 orang. “Kemudian Kuantan Singingi 714 orang, Rokan Hulu 686 orang, Kepulauan Meranti 238 orang, dan dari luar Provinsi Riau 498 orang," paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mimi juga mengimbau, meskipun pelaksanaan vaksinasi telah dilakukan di Riau, masyarakat diminta tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Protokol kesehatan harus tetap dijalankan, karena hal tersebut dapat mencegah kita dari paparan Covid-19. Untuk itu tetap lakukan jaga jarak, hindari kerumunan, tetap memakai masker, dan mencuci tangan," ajaknya. (tau/jpg/sol/ted)

Laporan: JPG (Jakarta)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook