Rumah dan Madrasah Dibakar

Nasional | Jumat, 08 September 2017 - 14:54 WIB

Rumah dan Madrasah Dibakar

Sejak konflik di Rakhine mencuat, sudah ada sekitar 160-an ribu warga Rohingya yang mengungsi ke Bangladesh. Sekitar 80 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. PBB mengungkapkan jika konflik terus berlanjut, jumlah pengungsi Rohingya itu bisa naik dua kali lipat. Kamp-kamp pengungsian sudah penuh sesak, perlu tempat baru untuk menampung mereka.  

International Organization for Migration (IOM) menegaskan jika mereka membutuhkan bantuan setidaknya sebesar 18 juta dolar AS (Rp239,4 miliar) untuk membeli makanan dan membuat tempat penampungan bagi para pengungsi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Tim kami melihat arus orang yang datang tampak begitu trauma dan miskin,’’ ujar Pavlo Kolovos, Ketua Médecins Sans Frontières (MSF) atau yang dikenal dengan Doctors Without Borders. Itu adalah kelompok relawan yang terdiri dari para petugas medis. Kolovos mengungkapkan jika mereka tak pernah melihat pengungsi dalam skala besar seperti itu. Banyak di antaranya yang mengalami luka akibat kekerasan serta infeksi parah. Mereka tentu tak bisa mendapatkan perawatan yang memadai. Orang-orang yang kondisinya sangat parah dilarikan ke rumah sakit di Bangladesh. Tapi saat ini beberapa rumah sakit juga sudah kewalahan.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook