RIAUPOS.CO - Sudah banyak pejabat negara yang ditemui oleh Indra Azwan (57) untuk mencari keadilan atas kematian anaknya yang menjadi korban tabrak lari oknum kepolisian. Sudah banyak daerah dikunjungi dengan berjalan kaki hanya untuk mendapatkan kepastian hukum terhadap pelaku. Selama 23 tahun ia berjalan kaki tidak tentu arah. Mencari dan terus mencari. Benarkah hukum adalah sesuatu yang pasti di Indonesia?

Siang itu, Jumat (26/2) dengan wajah tua nan lusuh, kulit yang memerah karna terbakar matahari Indra Azwan (57) berjalan kaki dari Jalan Ahmad Yani menuju kantor Gubernur Riau. Didadanya digantungkan spanduk berukuran sebesar badan dengan tulisan “kepada Mahkamah Agung (MA) berapa saya harus menebus salinan putusan 23 tahun mencari keadilan” yang berwarna dominan merah dengan latar kuning.

Saat ditanyai Riau Pos, Indra mengaku sudah berjalan dari Banda Aceh sejak 9 Februari lalu. Dari Aceh dia bergerak ke Sumatera Utara (Sumut) dengan berjalan kaki. Dari Sumut ia kembali berjalan ke Riau. Hingga akirnya sampai di Pekanbaru. Menjelang sampai Pekanbaru, diperbatasan Sumut-Riau Indra sempat pingsan karna kelelahan. Dengan diantar warga perbatasan menumpangi mobil akirnya Indra sampai ke Pekanbaru.