JANJI PEMERINTAH ARAB SAUDI

Nama Tidak Terdaftar, Korban Tragedi Crane Ini Tak Dapat Santunan

Nasional | Jumat, 01 September 2017 - 18:00 WIB

Nama Tidak Terdaftar, Korban Tragedi Crane Ini Tak Dapat Santunan
Jamaah asal Kalbar Kloter BTH 14, Arninda Idris Usman, usai tragedi crane 2015. (DOK. RAKYAT KALBAR/JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Tragedi menegangkan di Masjidilharam pada 2015 lalu tak bisa dilupakan jamaah haji yang menjalani rukun Islam kelima kala itu. Ketika itu ada kejagian tragedi crane runtuh dan menimpa ratuan hingga ribuan jamaah haji.

Dalam insiden itu, jamaah asal Indonesia juga menjadi korban. Meski Pemerintah Arab Saudi menjanjikan santunan atau bantuan kepada korban, tetapi hingga kini para korban ada yang tidak lagi berharap banyak mendapatkan santunan itu.

Baca Juga :JCH Lansia 2024 Mencapai 46 Ribu

Sebab, tidak jelasnya kabar santunan itu. Arninda Idris Usman asal Kalimantan Barat belum bisa melupakan insiden crane 2015 di kompleks Masjidilharam. Apalagi, saat musibah tersebut terjadi, dia menjadi korban luka. Meski mengalami patah tulang dalam petaka tersebut, Arninda tidak bisa berharap banyak akan mendapat santunan dari pemerintah Saudi.

"Denger-denger sih, nama Ninda (sapaan Arninda, Red) enggak masuk daftar korban crane," katanya kepada Rakyat Kalbar.

Bisa jadi, sambungnya, dirinya tidak masuk daftar penerima santunan karena tidak langsung dirawat di rumah sakit setelah tragedi terjadi.

"Kejadiannya, Ninda kan kena reruntuhan besi di tangan. Karena berdarah dan bengkak, Ninda basuh pake air zamzam dan diikat dengan menggunakan slayer rombongan," jelasnya.

Dia saat itu sempat menunaikan salat Magrib. Setelah itu, barulah dia keluar Masjidilharam mencari bus.

"Ternyata enggak dapat. Jadi, jalan kaki dari Masjidilharam ke terminal. Sampai sana barulah ketemu ambulans Arab. Nah, di situ Ninda diobati, langsung pulang ke hotel," paparnya.

Jamaah kloter 14 BTH 2015 itu mengalami kehilangan besar selain insiden yang menimpanya. Sebab, abang kandungnya, almarhum Adryansyah Idris Usman, meninggal dunia dalam tragedi Mina pada tahun yang sama. Bukan hanya Ninda yang menanti-nanti informasi terbaru soal santunan korban crane.

Harapan itu muncul setelah tersiar kabar pencairan santunan bagi jamaah haji Indonesia yang menjadi korban tragedi jatuhnya crane di kompleks Masjidilharam selesai dilakukan pemerintah Arab Saudi. Bahkan, uang santunan tersebut siap diberikan oleh pemerintah Arab Saudi kepada para korban.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook