MAKKAH dan PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kondisi di Mina mulai longgar. Pasalnya, jemaah haji yang mengambil nafar awal kembali ke hotel sejak, Jumat (30/6). Sementara itu, jemaah yang mengambil nafar tsani meninggalkan Mina, Sabtu (1/7) hari ini. Petugas juga menyiapkan proses pemulangan jemaah ke Tanah Air yang dimulai 4 Juli nanti.
Perkembangan pergerakan jemaah haji di Mina itu disampaikan Kepala Satuan Operasi Mina Harun Al Rasyid. Pemberangkatan jemaah yang meninggalkan Mina dilakukan dalam dua gelombang. Yakni, pukul 05.00–09.00 dan pukul 13.00–16.00 waktu setempat.
Dia mengatakan, sekitar 50 persen jemaah haji Indonesia mengambil nafar awal. Jadi, mereka bisa mulai meninggalkan Mina sejak kemarin. ’’Panitia menyiapkan lima bus per maktab,’’ ujarnya, Jumat (30/6). Harun menuturkan, bus-bus sudah terparkir di depan maktab sehingga memudahkan pengangkutan jemaah.
Dia pun mengimbau para ketua kloter untuk mengarahkan jemaah menuju pintu maktab. Proses itu harus sesuai dengan jadwal yang diberikan kepada setiap kloter. Dengan begitu, jemaah tak perlu menunggu lama untuk naik ke bus.
Di sisi lain, petugas masih menyusun skema untuk pendorongan jemaah yang mengambil nafar tsani. Petugas akan mengumumkan jadwal pemberangkatan jika sudah ditetapkan. Sebagaimana diketahui, jemaah berada di Mina sejak 10 Zulhijah atau 28 Juni lalu. Pada 9 Zulhijah atau 27 Juni, mereka melakukan wukuf di Arafah.
Sementara itu, berita duka buat Riau, Jumat (30/6). Seorang jemaah haji Riau asal Kota Dumai bernama Asmimar binti Ruslan Majid (74) meninggal di Rumah Sakit King Faisal Makkah, Jumat (30/6). Dengan demikian maka di musim haji tahun ini sudah empat jemaah asal Riau yang meninggal dunia di Tanah Suci.
Sebelumnya, tiga jemaah Riau meninggal dunia di Makkah. Mereka adalah Subani Firdaus Samad Thaha (No. Porsi 0400084499) asal Kota Pekanbaru tergabung dalam BTH-8, Yeni Artati binti Raja Yoesoef (No. Porsi 400084210) asal dari Kabupaten Kuantan Singingi tergabung dalam BTH-13, dan Sholeh bin Tarwan Abdullah (No. Porsi 400067258) asal Kabupaten Siak tergabung dalam BTH-15.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’ụn. Telah berpulang ke rahmatullah salah seorang dari jemaah Kloter 13 BTH atas nama Asmimar binti Ruslan Majid asal Kota Dumai di Rumah Sakit King Faisal Makkah Almukarramah,” ujar Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau, Dr H Mahyudin MA kepada Riau Pos dari Makkah, Jumat (30/6).
“Saya atas nama pribadi, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Emabarkasi Haji Antara Provinsi Riau menyampaikan duka cita yang mendalam. Semoga Allah ampuni dosa-dosanya, dilapangkan alam kuburnya, dan ditempatkan kelak di surga. Semoga keluarga besar yang ditinggalkan tetap diberikan ketabahan, kekuatan dan kesabaran,” ungkapnya.
Meninggalkan Asmimar juga disampaikan disampaikan ketua rombongan jemaah haji Dumai, Timo Kipda kepada Kementerian Agama Kota Dumai. Asmimar dilaporkan meninggal dunia sekitar pukul 04.00 Waktu Arab Saudi.
“Laporan dari ketua rombongan jemaah, Asmimar meninggal di rumah sakit setelah mendapatkan perawatan insentif karena mengalami sakit saat di Makkah. Sebenarnya saat berangkat haji dari Kota Dumai, Asnimar dalam kondisi kurang sehat,” kata Kasi Haji dan Umrah Kemenag Dumai, Sudarmanto, Jumat (30/6).
Diterangkan Darmanto, saat berangkat dari Dumai, Asnimar menggunakan kursi roda yang didorong oleh anak dan menantunya yang ikut menunaikan ibadah haji. “Asnimar merupakan JCH mutasi dari Sumatera Barat, namun berangkat melalui Kota Dumai,’’ ujarnya.
Awalnya, Asnimar mendaftar haji di Sumatera Barat, namun saat berangkat haji melalui Kota Dumai mengingat anak dan menantunya berangkat di tahun 2023 ini juga dan tergabung dalam Kloter 13 bersama JCH asal Kuantan Singingi.
‘’Semoga dosa almarhumah diampuni dan segala amal ibadah almarhumah diterima di sisi Allah SWT. Kami harap keluarga yang ditinggal tetap diberikan kekuatan, ketabahan, dan kesabaran,’’ ujarnya.
Di sisi lain, sebagian jemaah Riau mengambil nafar awal secara berangsur akan bergeser ke hotel di Kota Makkah. Mahyudin menyampaikan untuk jemaah yang mengambil nafar awal, konsumsi selama di hotel masih berada di Mina sampai 13 Zulhijah. Selanjutnya, 14-15 Zulhijah bersifat mandiri.
“Kami sampaikan, yang melakukan nafar awal di hotel tidak disediakan makan oleh maktab karena makanan masih di Mina. Begitu juga sebagaimana sudah disampaikan bahwa pada 14-15 Zulhijah layanan konsumsi diberhentikan sementara. Jemaah bisa mencari konsumsi secara mandiri atau berkoordinasi dengan ketua regu dan rombongan. Jemaah akan mendapatkan layanan konsumsi kembali pada 16 Zulhijah,” terangnya.
Lebih lanjut Mahyudin juga mengingatkan kepada jemaah yang akan melaksanakan tawaf ifadah agar mencari waktu yang tepat untuk melaksanakannya. “Seperti setelah Salat Isya, atau setelah melaksanakan Salat Subuh,’’ ujar Mahyudin.
‘’Bagi jemaah yang lansia, bisa melalui pendorongan resmi atau dengan menggunakan skuter, jika lansia tersebut bisa memakai skuter atau ada yang mendampingi. Kami juga berharap kepada petugas petugas kloter atau PPIH kloter bisa membantu jemaah lansia dalam melaksanakan tawaf ifadah ini,” tambahnya.
Mahyudin juga berpesan kepada jemaah haji Riau lainnya untuk tetap mengikuti instruksi petugas kloter yakni rajin mengkonsumsi air minum dan selalu menggunakan APD jika berada di bawah terik matahari langsung. “Jangan memaksakan diri untuk melontar jumrah pada waktu afdal, tapi manfaatkanlah waktu yang telah ditetapkan oleh maktab bekerja sama dengan petugas kloter,” tuturnya.
Di sisi lain, usai bermalam di Muzdalifah beberapa waktu lalu, sejumlah jemaah haji mengeluh sakit di bagian perut setiba di Mina. Saat ini mereka ditangani di pos kesehatan (poskes) Mina. Poskes Mina mulai beroperasi pada 9 Zulhijah pukul 18.00 WAS. Pasien pertama 10 Zulhijah 01.30 WAS dari kloter JKG 11. ’’Poskes Mina kami siapkan lebih awal untuk mengantisipasi jemaah sakit setelah bermalam di Muzdalifah,’’ ungkap Kasi Kesehatan Daerah Kerja Madinah Tafsin Alfarizi.
Pada 11 Zulhijah atau 29 Juni pukul 16.00 WAS, poskes Mina melayani 243 jemaah. Sebanyak 30 jemaah dirujuk ke RS Mina Alwadi, RS Mina Al Jaysir, dan KKHI Makkah. Dari pasien yang masuk, mayoritas mengalami heatstroke sebanyak 51 kasus, ISPA 24 kasus, dan fatigue/kelelahan 23 kasus.
Dalam penanganan heatstroke, suhu tubuh pasien dinormalkan dengan kompres handuk dingin. Selain itu, jemaah haji dengan heatstroke perlu perawatan untuk rehidrasi tubuh dengan pemberian cairan infus.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo menyatakan, untuk pelayanan kesehatan di poskes Mina, pihaknya menyiagakan lebih banyak tenaga kesehatan. Sebab, jemaah akan berada di Mina selama 3 hari untuk prosesi lempar jumrah. ’’Karena masa operasionalnya lebih lama,’’ tuturnya.
Di poskes Mina disiagakan tenaga kesehatan KKHI Madinah. Yakni, 4 dokter umum, 14 dokter spesialis, 1 dokter gigi, 37 perawat, 5 farmasi, 13 tenaga kesehatan lainnya, dan 41 tenaga pendukung kesehatan. Selain itu, telah ditambakan hBKO poskes Arafah. Yakni, 2 dokter umum, 4 dokter spesialis, 1 farmasi, dan 4 perawat.
Liliek mengungkapkan, poskes Mina adalah puncak kritis kondisi kesehatan jemaah. Pasalnya, jemaah haji mulai kelelahan setelah prosesi wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah. Ditambah, prosesi lontar jumrah di Mina akan menguras tenaga jemaah haji.
’’Di Mina, pasti jemaah mulai kelelahan setelah wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah. Mengingat aktivitas fisik prosesi di Mina, pastinya jemaah haji pada level kritis kelelahan,’’ jelasnya.
Karena itu, dia mengingatkan jemaah untuk memperhatikan waktu saat lempar jumrah. Jemaah diimbau tidak mencari waktu afdal lempar jumrah saat siang. Sebab, suhu di Mina pada siang hari bisa mencapai 46 derajat celsius. ’’Agar terhindar dari risiko heatstroke, jemaah saya imbau jangan mengejar waktu afdal lontar jumrah siang hari,’’ tegasnya.
Jemaah haji juga diimbau untuk memakai alat pelindung diri seperti payung, topi, dan kacamata hitam jika beraktivitas di siang hari. Termasuk sering minum air. ’’Jangan menunggu haus dan minum oralit sehari sekali,’’ ujarnya.
Dari Jakarta, Kementerian Agama (Kemenag) meminta jemaah yang sudah di hotel di Makkah untuk beristirahat. Untuk aktivitas di Makkah, sebaiknya menunggu bus salawat kembali beroperasi. Khusus jemaah yang segera kembali ke tanah air, sebaiknya memperbanyak istirahat di hotel.
Pesan itu disampaikan Jubir PPIH Pusat Akhmad Fauzin di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, kemarin. Dia mengatakan, setiba di hotel dari Mina, masih ada rangkaian rukun dan wajib haji yang harus dilakoni jemaah. Yakni, pelaksanaan tawaf ifadah dan sa’i di Masjidilharam. Dilanjutkan dengan tahallul tsaani atau tahalul kedua.
’’Rangkaian tawaf ifadah dan sa’i memerlukan ketahanan fisik yang prima. Khususnya bagi jemaah lansia atau berisiko tinggi,’’ tuturnya. Jemaah sebaiknya tidak memaksakan ke Masjidilharam selama bus salawat belum beroperasi. Fauzin mengatakan, bus salawat bakal kembali beroperasi pada 2 Juli. Untuk layanan katering di Makkah, akan kembali beroperasi pada 4 Juli.
Fauzin juga mengingatkan, seiring dengan selesainya prosesi lempar jumrah di Mina, kondisi di Makkah atau Masjidilharam bakal kembali padat. Jemaah dari penjuru dunia berkumpul di Masjidilharam untuk menuntaskan proses haji. Dia menegaskan, pembimbing ibadah di setiap kloter harus memastikan jemaahnya menuntaskan proses lontar jumrah. Juga, memastikan pelaksanaan tawaf ifadah dan sa’i di Masjidilharam. Di sisi lain, Ketua PPIH Arab Saudi M. Subhan Cholid menyampaikan rencana pemulangan jemaah haji. Jemaah mulai dipulangkan pada 4 Juli. Salah satu kegiatan yang tak boleh dilupakan adalah penimbangan koper bagasi jemaah. Koper bagasi akan ditimbang dua hari sebelum jadwal kepulangan ke Tanah Air. ’’Jadi, 2 Juli sudah dilakukan penimbangan barang,’’ tuturnya.(ilo/mx12/wan/mia/c18/ttg/jpg)
Laporan JPG dan JOKO SUSILO, Makkah dan Pekanbaru