Selain melatih dan menyekolahkan personil, BPBPK juga melaksanakan penyuluhan ke bawah yang diikuti oleh seluruh RT/RW, tokoh pemuda dan masyarakat tertentu. Dalam penyuluhan ini disampaikan tentang bahaya api, cara menanggulangi dan kesiapan diri yang harus dilakukan. Salah satunya dengan menyediakan racun api di tempat tinggal masing-masing.
Disebutkan Hermanto, bencana datang kapan saja. Sudah pasti di luar dugaan. Lebih mudah terjadi saat terjadi kelalaian. Karena itu, setiap warga harus selalu siap sedia dengan segala kemungkinan. Hermantopun menceritakan pengalaman pribadi yang dialaminya saat api tiba-tiba muncul dari kabel listrik di depan rumahnya yang mengarah ke rumah tetangga. Walhasil, seluruh warga yang melihat ketika itu menjadi panik.
Api semakin membesar, warga bersamaan mencari air untuk melakukan pemadaman. Saat itulah Hermanto ingat jika ada racun api di dalam mobil dinasnya. Tanpa banyak bicara, ia langsung menggunakan racun api tersebut. Dalam sekejap mata, api yang hampir membesar itu bisa dipadamkan.
‘’Waktu itu saya baru pindah ke BPBPK ini. Tiba-tiba ada api di depan rumah. Untung ada racun api. Makanya, saat penyuluhan kepada masyarakat, kita tetap anjurkan agar di setiap rumah ada racun api. Ini sangat penting. Inilah pertolongan pertama yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran di sekitar rumah kita,’’ jelas Hermanto.
Setidaknya 50 warga mendapatkan pelatihan tentang penanggulangan bencana kebakaran setiap tahunnya. Mereka yang sudah mendapatkan pelatihan, diharapkan bisa membagi ilmu yang didapat kepada warga atau keluarga lainnya.