Sejumlah prediksi mulai dipetakan aparat berwenang untuk arus mudik 2022 ini. Kendati sudah diantisipasi dengan membuat jadwal libur yang panjang, tapi puncak mudik jelang hari H Idulfitri diperkirakan tak terhindari. Apalagi dua tahun belakangan, mudik dilarang, dan kini pintu mudik terbuka sangat lebar. Jalur ke Sumbar diperkirakan paling padat, mencapai 60 persen. Keterlambatan antisipasi di roro Bengkalis menjadikan masalah lainnya di sisi macetnya jalur penyeberangan itu.
(RIAUPOS.CO) - Kemacetan parah kini mulai menghiasi Jalan HR Soebrantas dengan masalah yang kompleks. Selain banyaknya u-turn, pedagang kaki lima, arus kendaraan yang meningkat juga jadi pemicu. Diperkirakan masyarakat mulai mudik juga melewati jalan ini menuju ke Bangkinang, untuk selanjutnya ke Sumatera Barat, kendati jumlahnya masih belum signifikan.
Di wilayah pesisir, penyeberangan roro Bengkalis pun mulai ramai. Arus lalu lintas di Pelabuhan Roro Sungai Selari, Pakning dan Pelabuhan Air Putih di Bengkalis selalu ramai dan dipadati kendaraan bermotor, baik roda dua maupun empat. Bahkan tidak hanya menghadapi arus mudik dan balek di hari raya Idulfitri saja, namun kesibukan dan kepadatan penumpang roro terjadi setiap akhir pekannya. Seperti yang terjadi Kamis (21/4) dan Jumat (22/4), ratusan mobil antre panjang di jalur masuk pelabuhan roro.
Bahkan dari pantauan di lapangan, kondisi di kedua sisi pelabuhan penyeberangan ini mulai padat. Seperti antrean panjang di pelabuhan Sungai Selari, Pakning di kedua lajur menuju ke dermaga roro terlihat penuh dengan kendaraan roda empat.
“Ya, sudah padat kendaraan yang mau menyeberang ke Bengkalis,” ucap Andi, salah seorang penumpang roro yang mengaku dari Duri untuk sebuah urusan ke pulau Bengkalis.
Karena tidak sanggup menunggu antrean panjang, ia bersama teman-temannya hanya menitipkan mobilnya di parkiran pelabuhan roro. Ia hanya berjalan kaki menunju roro untuk menyeberang ke pulau Bengkalis.
“Kalau mobil dibawa maka akan memakan waktu cukup lama dan diperkirakan 3 jam mau menunggu menyeberang. Belum lagi nanti antrean mau kembali lagi ke Duri,” ujarnya.
Ia mengharapkan, agar tidak terjadi antrean panjang dan penumpukan kendaraan di jalur menuju kapal roro, hendaknya ada penambahan armada roro. Karena dengan jumlah kendaraan yang ada cukup banyak, maka jarak antrean untuk bisa diseberangkan cukup lama.
“Ya, solusi jangka pendeknya menambah armada roro. Apalagi nanti mendekati H-3 jumlah penumpang roro akan semakin banyak, khususnya yang ingin mudik ke pulau Bengkalis,” ujarnya.
Sedangkan jangka panjangnya, kata Andi, pemerintah harus membangun jembatan penyeberangan. Tentu kalau ini diwujudkan, tidak hanya mengatasi masalah kemacetan di penyeberangan, namun akan mampu meningkatkan roda perekonomian masyarakat. Di sisi lain, Yani salah seorang penumpang roro, yang juga warga pulau Bengkalis mengaku kembali atau mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan di penyeberang roro.
“Ini pengalaman saya tahun lalu, saat mudik antreannya sangat panjang. Bahkan saat arus balik, khususnya pada H+3, antrean mengular sampai jalan raya arah Sungai Alam, Bengkalis,” ucapnya.
Bahkan katanya lagi, untuk bisa menyeberang sudah antrean mobil sejak dini hari, namun di jalan menuju ke arah pelabuhan roro sudah antrean panjang dan harus menunggu selama 16 jam untuk bisa menyeberang.
“Saya berharap kondisi ini dapat diatasi oleh pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi. Jangan biarkan masyarakat menderita dengan kondisi pengeberangan roro di Bengkalis.
Sementara itu di tempat terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Bengkalis, Agus juga mengatakan, memang mudik kali ini akan lebih ramai, jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Camat Rupat Utara menyebut, penyebabnya dikarenakan adanya kebijakan cuti bersama hari raya Idulfitri 1443 H, yang sangat panjang yakni dari 29 April sampai dengan 6 Mei 2022.
Menurutnya, banyak persiapan yang sudah dilaksanakan dalam mempersiapkan posko mudik dan balek hari raya Idulfitri 2022 ini. Dari koordinasi antarlintas sektoral, sampai dengan merencanakan optimalisasi penjagaan di titik-titik yang menjadi kawasan ramai dilalui pemudik.
Sedangkan untuk mempersiapkan arus mudik pihaknya sudah menyiapkan armada di pelabuhan penyeberangan roro Bengkalis. Saat ini untuk kapal roro tersedia sebanyak 6 kapal roro, yang berada di Pelabuhan Air Putih-Sungai Selari.
“Ada 6 yang kami siapkan untuk roro di Bengkalis. Dua kapal roro untuk lintasan sungai Selari-Telaga Punggur Batam, 3 kapal roro di pelabuhan penyeberangan Rupat, dan 3 kapal ferry cepat di Pelabuhan Bandar Sri Laksamana (BSL),” ujarnya.
Dikatakan Agus, pihak Dishub Bengkalis juga menyiapkan unit rescue dan patroli berupa kapal patroli dan ambulans. Ini guna untuk menunjang lancarnya pelaksanaan mudik.
Sedangkan untuk lokasi posko di Kabupaten Bengkalis ada 7 lokasi, yang meliputi Pelabuhan BSL, Roro Air Putih, Roro Sei Selari, Roro Tanjung Kapal, Simpang Bangko Kecamatan Bathin Solapan, Simpang Pokok Jengkol Kecamatam Mandau dannSimpang Tol Balai Raja, Kecamatan Pinggir.
“Untuk semua titik posko terdapat tenda yang dapat dimanfaatkan pemudik untuk beristirahat, dan petugas kesehatan yang akan membantu pelayanan kesehatan. Validasi vaksin dan vaksinasi di Pelabuhan BSL,” ujarnya.
Arus Mudik Bakal Lebih Padat ke Arah Sumbar
Kepolisian Daerah (Polda) Riau menggelar apel pasukan kesiapan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2022, Jumat (22/4). Kegiatan yang dipimpin Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal ini, merupakan persiapan jajaran kepolisian dalam pengamanan pelaksanaan mudik maupun arus balik.