Dari trail running ini juga disampaikannya, dapat melatih meningkatkan daya tahan tubuh, ketika kemampuan larinya terus dilatih. Di trail running ini juga dikatakannya, pelakunya harus mampu membaca medan yang dilalui, atau yang akan dilewati (rute) dengan bawaan yang dibawa.
‘’Misal, rutenya itu trail naik Gunung Singgalang, ini harus tahu perkiraan seperti apa medannya, berapa panjangnya, jika berjalan lima jam persiapan yang dibawa itu bisa diukur logistik selama di jalan. Ini harus dipahami,’’ bebernya.
Untuk pemula dianjurkan untuk tidak main jauh dahulu, atau tidak main yang elevasi sulit dahulu. Akan tetapi bisa dimulai dari yang datar-datar dengan jarak 5 kilo. “Artinya melatih kebiasaan dari hal mudah dahulu, dan itu harus bertahap melatihnya,’’ ujar Imam.
Dia menyebutkan, fisik, pengetahuan, kesehatan, menjadi hal penting yang perlu dipersiapkan dalam trail running. Untuk tren di Pekanbaru sudah mulai, meski masih dominan anak road-nya dibanding trail run. Akan tetapi perlahan sudah mulai ada yang bergabung dan ikut ke trail run. Hanya saja untuk challenge (tantangan) latihan ketinggian (elavasi) itu sulit. Kebanyakan lari di kebun-kebun sawit, danau buatan.
‘’Jadi kalau untuk ikut perlombaan yang ada elevasi itu akan sulit mengandalkan medan di Pekanbaru. Namun kami sesekali latihannya ke Sumbar, ke Merapi, Singgalang, atau ke Gunung Talang. Ini untuk latihan tanjakan, ’’ bebernya.
Sudah Terorganisir
Dalam kesempatan itu, Imam pun mengabarkan, bahwa untuk trail running ini sudah masuk ke dalam Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI). ALTI merupakan suatu wadah organisasi lari trail (trail running) di Indonesia.
ALTI ini tergabung ke dalam Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi). Kormi adalah lembaga yang menaungi berbagai induk olahraga (inorga) rekreasi di Indonesia.
‘’Sebulan lalu dipertandingkan di Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat (Fornas) di Bandung, dan alhamdulillah kita mendapatkan medali merak. Kak Erlinda di kategori 10 kilo wanita. Ini menandakan trail running digandrungi banyak kalangan, dan mulai terorganisir,’’ tuturnya.
Dan kabar baik juga disampaikan Imam, untuk trail running ini akan masuk ke PON 2024 Aceh-Sumut sebagai ekshibisi.
‘’Jadi semuanya mulai berkembang dan diakui,’’ ujarnya.
Saran bagi pemula
Sedikit memberi saran kepada pemula trail running, untuk tidak dulu memikirkan jarak tempuh, atau waktu tempuh. Karena trail dan road itu sangat berbeda. Kalau di trail itu bisa menikmati pemandangan alam yang segar-segar. Seperti latihan ke Gunung Merapi itu, bisa sambil menikmati alam segarnya.
‘’Jadi nikmati saja perjalanannya. Tidak usah pikirkan, seperti oh, kuat tidak ya, itu jangan, jalan saja. Karena kalau tidak kuat kan tinggal balik kanan. Namun menikmati perjalanan itu yang penting, karena trail running itu adalah wahana refreshing,’’ pungkasnya.(gus)