Ia menggambarkan, tiap kali ia bersama komunitas RKS Kayakers Clubnya datang ke suatu tempat, mereka sengaja melibatkan warga setempat. Baik sebagai guide ataupun menyiapkan makanan mereka. ‘’Jadi selain membantu wisata alam, juga dapat menumbuhkan pariwisata juga membantu UMKM juga. Kita nggak bawa bekal, minta disiapkan oleh UMKM setempat. Sengaja biar mereka dapat dampaknya,’’ terangnya lagi.
Sehingga, jika nantinya tempat tersebut dikelola dengan baik dan melibatkan masyarakat setempat, diharapkan bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi penduduk lokal. Di samping itu, masyarakat pun jadi punya pilihan wisata baru.
Pemerhati wisata ini menilai, kunci dari tempat wisata ialah 3A, yakni akses, amanities dan atraksi. Akses itu bagaimana transportasi dan jalan menuju ke sana. Lalu, amanities itu seperti keberadaan toilet, tempat salat, tempat makan tempat istirahat. Tak perlu mewah, yang penting berfungsi. Terakhir, atraksi. “Nah, kayak ini adalah salah satu atraksi yang bisa kita tawarkan untuk dipakai atau disewakan kepada pengunjung,’’ sambungnya.
Bersosial dan Beraksi
Pudjo bersama komunitas RKS Kayakers Club sendiri bukan hanya rutin berkayak saja di akhir pekan. Mereka juga bersama-sama melakukan kegiatan sosial dan aksi-aksi heroik untuk lingkungan dan masyarakat.
Bersama komunitas RKS Kayakers yang terdiri dari sekitar 15 orang kayakers dari berbagai latar belakang, mereka aktif melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai ecotourism hingga membersihkan danau dari sampah. Edukasi sendiri sudah beberapa kali mereka lakukan dengan melibatkan penduduk sekitar sungai dan danau. ‘’Kami memberikan pelatihan ecotourism mendatangkan pembicara dari Dinas Lingkungan Hidup dan Pariwisata. Selain itu kami juga memberikan sumbangan kayak untuk pemuda. Selain bisa disewakan juga bisa untuk membesihkan danau,’’ jelasnya.
Ya, komunitas ini juga bergerak membersihkan danau dan perairan dan sampah-sampah yang mengapung. Aksi heroik ini dilakukan semata-mata untuk alam dan lingkungan. ‘’Kalau darat, banyak yang bersihkan. Kalau danau, sungai, siapa yang mau ambil sampahnya? Karena itu, kami tergerak juga untuk berkayak sembari membersihkan sungai dan danau dari sampah-sampah yang mengapung di atasnya,’’ sambungnya.
Menurutnya, dalam menjalankan hobi, bukan hanya diri sendiri saja yang mendapatkan kesenangan. Hobi menurutnya juga harus mendatangkan manfaat bagi orang sekitar dan berdampak pada alam. “Jadi senang-senangnya dapat, sosialnya dapat, momen quality time bareng keluarga dan teman dapat, lingkungan juga merasakan manfaat positifnya,” tutupnya.***
Laporan SITI AZURA, Pekanbaru
