LIPUTAN KHUSUS

Maksimalkan Bangunan Eks PON di Daerah

Liputan Khusus | Minggu, 15 November 2015 - 09:56 WIB

Maksimalkan Bangunan Eks PON di Daerah
Tulisan di gerbang utama di Jalan Naga Sakti menuju kawasan Stadion Utama, rontok satu persatu. Foto diambil Jumat (13/11/2015).CF2/MIRSHAL/RIAU POS

Venue sepatu roda ini merupakan venue permanen yang keberadannya dapat dihitung dengan jari di tanah air. Keberadaan venue ini, merupakan sarana pendukung dalam melahirkan atlet-atlet sepatu roda yang berasal dari Siak. “Kalau mau jujur, satu-satunya venue sepatu roda di Riau, cuma ada di Siak, yang telah memenuhi standar,’’ sambung Kadri

Dibalik kebaradan venue yang memiliki standar interasional itu, Bupati Siak Drs H Syamsuar Msi, sangat mengharapkan, adanya anak-anak Siak yang sukses menjadi atlet handal pada bidang olahraga, terkhusus untuk cabor sepatu roda, kempo dan juga balap sepeda. Saat ini, kata dia, seluruh Pengkab terus didorong untuk melakukan pembinaan para atlet agar mereka mampu mengukir prestasi. “Terpenting, jangan ambil ATLET atau beli dari luar, melainkan harus anak-anak Siak,” tegasnya.

Baca Juga :Runner-up, Tornado FC Berharap Tiket Tambahan

Kondisi venue PON di Siak berbeda dengan Kabupaten Pelalawan. Salah satunya Gedung olah raga (GOR) Tengku Pangeran yang menjadi venue cabang olahraga tinju. Kondisinya justru sangat memprihatinkan. Pasalnya, gedung megah dua lantai yang menjadi salah satu Ikon masyarakat di Bumi Seiya Sekata ini telah banyak mengalami kerusakan. Dan bahkan ironisnya, GOR yang tampak tidak terawat ini, nyaris tidak difungsikan untuk akfititas olehraga maupun aktifitas lainnya.

Riau Pos bertandang langsung ke lokasi venue tersebut. Tampak gedung yang berada di Jalan Tengku Siad Ja’affar Kecamatan Pangkalan Kerinci itu, tidak terurus. Ilalng tumbuhi menjulang tinggi karena tidak dilakukan pembersihan. Padahal, setiap tahunnya Pemerintah Kabupaten Pelalawan telah menganggarkan dana perawatan GOR tersebut di APBD melalui pos dana Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora).

Tidak hanya itu, sebagian besar sarana dan prasarana di GOR tersebut juga telah mengalami kerusakan seperti lantai keramik toilet (WC) yang telah pecah dan juga tidak berfungsi, pos penjagaan yang sebagian bangunannya telah roboh, papan nama gedung yang telah hilang, genangan air menumpuk di depan halaman, pembangunan masjid terbengkalai, lahan parkir ditumbuhi lalang serta pos pembayaran tempat pembayaran parkir rusak serta sejumlah fasilitas yang telah ditumpuki sampah.

‘’Kita berharap GOR ini bisa dimanfaatkan maksimal untuk kepentingan masyarakat juga. Sayang kalau hanya terbiar dan tidak terurus,’’ ujar Eni, salah seorang warga. Sementara itu, Kepala Disbudparpora Kabupaten Pelalawan, Drs H Zulkifli MSi belum berhasil dihubungi.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook