Rehal Mahal Dilahap Digital

Liputan Khusus | Rabu, 15 September 2021 - 12:02 WIB

Rehal Mahal Dilahap Digital
Gedung Pustaka Soeman Hs (GRAFIS: TIM RIAU POS)

"Setiap pengunjung akan diperiksa suhu tubuh, memakai masker dan menjaga jarak selama di dalam ruangan perpustakaan," jelasnya.

Menurut Yona, selama sepekan, layanan jumlah kunjungan masih minim. Karena banyak warga atau masyarakat belum tahu. Faktor lainnya, masih belum banyak sekolah yang melakukan tatap muka. Sedangkan pihak perguruan tinggi yang ada di Pekanbaru masih melakukan kuliah secara daring hingga sekarang ini.


Yona juga menjelaskan, untuk saat ini pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pekanbaru membatasi jumlah pengunjung.

"Selama sepekan ini, setiap harinya hanya bisa menerima kunjungan 25 pemustaka. Ini dilakukan dalam mencegah penyebaran Covid-19," tutupnya.

Maksimalkan Daring
Untuk tetap memberikan pelayanan dan fasilitas kepada masyarakat di tengah kondisi pandemi Covid-19, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Riau memaksimalkan pelayanan secara daring atau online. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Riau Rahima Erna mengatakan, pihaknya akan tetap memaksimalkan pelayanan secara online kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Karena itu, infrastruktur untuk memaksimalkan pelayanan online ini tengah dipersiapkan di Perpustakaan wilayah Soeman HS.

"Hal ini dilakukan dengan harapan, meski masyarakat tidak bisa berkunjung secara langsung ke Perpustakaan, mereka tetap bisa mengakses buku-buku dan mendapatkan literasi via online," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, bahwa tingkat kunjungan masyarakat di Perpustakaan Wilayah Soeman HS di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru turun drastis selama pandemi Covid-19. Jumlah kunjungan masyarakat pada tahun ini tak berubah jika dibandingkan dengan tahun 2020 lalu.

"Sejak pandemi Covid-19 melanda, secara otomatis tingkat kunjungan masyarakat ke perpustakaan menjadi sepi. Namun untuk kunjungan secara online memang menanjak naik," ujarnya.

Rahima menyebut, gambaran pada tahun 2019 (sebelum pandemi melanda), rata-rata per hari kunjungan orang ke perpustakaan mencapai 1.000 orang, dengan kalkulasi rata-rata per tahun sebanyak 500 ribu orang berkunjung ke perpustakaan. Namun, saat pandemi melanda, angka kunjungan orang turun drastis bahkan di bawah 60 persen. Anak-anak sekolah biasanya datang dengan bus sesuai jadwal, terutama di akhir pekan. Sekarang semuanya dihentikan.

Selain itu, beberapa pelayanan perpustakaan juga dihentikan akibat pandemi. Salah satunya bus pustaka keliling yang kini tak lagi dioperasionalkan. Meski demikian, jam operasional perpustakaan tidak ada perubahan. Hanya saja jumlah pegawai yang memberikan pelayanan disesuaikan.

"Selama pandemi, kami tak lagi melihat ada orang dari luar negeri yang mengisi buku tamu. Padahal sebelumnya, hampir setiap hari selalu ada yang datang untuk mencari referensi penelitian mereka," sebutnya.

Perlu "Perluasan" Pustaka Soeman Hs
Perpustakaan Soeman Hs memang sudah luas dan megah. Tapi menurut Ketua Dewan Perpustakaan Provinsi Riau Dr Junaidi MSi, pustaka kebanggaan masyarakat Riau ini masih perlu "diperluas" lagi. Hasil evaluasi Dewan Pustaka Daerah, bahwa pada masa Covid-19 ini, hanya sebagian perpustakaan yang memberikan layanan daring alias online. Pustaka Soeman Hs memang sudah punya, tapi belum banyak. Apalagi pustaka lainnya di daerah.

"Tidak semua perpustakaan punya koleksi digital. Ke depan, perpustakaan perlu menambah koleksi digital, karena ini akan lebih mudah diakses oleh publik," ujar Junaidi.

Dewan Perpustakaan Daerah juga melakukan berbagai kegiatan literasi secara daring kepada masyarakat. Kegiatan literasi secara daring diharapkan dapat meningkatkan literasi masyarakat. Selain secara daring, kegiatan literasi juga dilakuan melalui media radio dan televisi.

Dewan Perpustakaan Daerah selalu bersinergi dengan Dispersip dalam melakukan kegiatan. Sebab, Dewan Perpustakaan Daerah menjadi mitra dalam pengembangan perpustakaan dan peningkatan literasi.

"Program yang kami lakukan bersama seperti pelatihan akreditasi perpustakaan sekolah, sosialisasi minat baca, pelatihan manajemen perpustakaan sekolah dan literasi kesehatan terkait Covid-19," ujarnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook