KEBAKARAN DI DESA BANDUL KEP MERANTI

Masyarakat dan RAPP Terus Berupaya Padamkan Api

Lingkungan | Jumat, 23 Oktober 2015 - 18:30 WIB

Masyarakat dan RAPP Terus Berupaya Padamkan Api
Masyarakat Desa Bandul Kecamatan Tasik Putri Puyu Kabupaten Meranti terus berusaha memadamkan api yang membakar hutan di desanya. (RAPP FOR RIAUPOS.CO)

MERANTI (RIAUPOS.CO)  - Hingga saat ini, Tim Pemadam Reaksi Cepat atau Fire Emergency Reaction Team (FERT) PT Riau Andalan Pulp dan Paper (RAPP) masih terus berjibaku padamkan api Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti, Jumat (23/10). Personil FERT atau Fire Fighter tersebut telah berjibaku memadamkan api di lahan yang telah menghanguskan berbagai tanaman warga, seperti karet, sagu dan semak belukar dengan luas mencapai 300 hektar ini.

“Tim kita bersama warga fokus melakukan pemadaman di 3 Dusun di Desa Bandul, saat ini status pemadaman di Dusun Pesiku sudah 100 persen terkontrol dan sementara di Dusun Perawang mencapai 90 persen, sedangkan tim mulai bergerak menyisiri area kebakaran di Dusun Sei Tumu. Kita berupaya semaksimalkan mungkin api bisa dipadamkan dalam waktu dekat,” kata salah seorang personil Fire Fighter RAPP, Andi, di lokasi.

Baca Juga :Ingatkan Kepala Daerah Jaga Kamtibmas

Andi menjelaskan, sebanyak 8 orang pemadam yang dibantu oleh warga sekitar memaksimalkan pemadaman dengan peralatan yang ada untuk memompa air dan menampungnya di tempat khusus atau Foldatank. Air yang yang ditampung akan dipompa dan dialirkan di area kebakaran.

Dari pantauan di lokasi, tampak puluhan warga bahu-membahu membantu personil Fire Fighter membawa sejumlah peralatan pemadam, meliputi  1 Unit Tohatsu, 1 Mark III, 1 Mini Striker,  1 Foldatank dan dilengkapi selang sepanjang 3000 meter. Hingga saat ini, aktivitas pemadam telah menghabiskan 1000 liter bahan bakar untuk peralatan pompa.

Camat Tasik Putri Puyu, Fakhrurrozi mengapresiasi dukungan tim RAPP dalam membantu warga untuk memadamkan api di Desa Bandul. Ia mengatakan kebakaran yang melanda lahan warga tersebut terjadi sejak 3 bulan lalu dan cukup sulit dipadamkan karena sumber air yang jauh, dan diperparah oleh kondisi cuaca dan geografis.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook