Karhutla Siak Perlu Dukungan Water Bombing

Lingkungan | Senin, 18 Maret 2019 - 15:00 WIB

SIAK (RIAUPOS.CO) - Kampung Lalang, Kecamatan Sungai Apit masih terus membara. Lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi bahkan sudah mendekati fasilitas sekolah di sana. Dengan medan berat dan sulit mendapatkan sumber air bagi tim darat yang bertungkus lumus memadamkan titik api, dukungan tim Satgas udara untuk bom air (water bombing) pun ditunggu.

Meskipun titik panas (hotspot) berdasarkan pantauan BMKG untuk wilayah Siak hanya terpantau satu titik pada akhir pekan kemarin dan itupun di bawah tingkat kepercayaan 50 persen. Namun karhutla di Kampung Lalang, Kecamatan Sungai Apit ternyata belum pada secara menyeluruh. Bahkan akhir pekan kemarin, api terus menghanguskan semak belukar hingga mendekati fasilitas publik di sana.

Baca Juga :Disambut Karhutla, Ditutup Banjir di Mana-Mana

“Ya, yang terbakar lahan masyarakat. Jaraknya sudah mendekati fasilitas umum, ada sekolah di Desa Lalang,” ujar Camat Sungai Apit Wahyudi, Ahad (17/3).

Dijelaskan Camat, Sungai Apit memang merupakan salah satu daerah rawan karhutla. Sebagai langkah penanggulangan, memang diakuinya sudah diupayakan pemadaman oleh damkar dan seluruh tim termasuk dari TNI dan Polri. Seluruh tim gabungan menurutnya sudah berupaya memadamkan titik api di Kampung Lalang tersebut.

‘’Dengan semua tim terlibat, mudah-mudahan ini bisa padam. Memang ada kesulitan tempat pengambilan air jauh dari lokasi,” jelasnya.

Pemerintah Kecamatan Sungai Apit dikatakan Wahyudi ketika disinggung langkah tegas pencegahan, mengklaim sudah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh masyarakat agar tidak membakar lahan dan menjaga hutan.

Langkah tegas lainnya lanjut Camat Sungai Apit, pihaknya juga berkoordinasi dengan Tim Polres Siak yang sudah turun untuk mengambil sampel. Sehingga diharapkan bisa diketahui asal mula lahan yang terbakar ini dikarenakan cuaca ekstrim atau kelalaian.

Sebagai daerah gambut dan rawan terbakar, memang Wahyudi bersama seluruh upika dan masyarakat sudah sepakat bahwa tak ada istilah membakar di Sungai Apit. Termasuk sampah sekalipun, dimana harus dikumpulkan untuk kemudian diambil petugas. Hal ini sebenarnya menurut Yudi sapaan akrabnya sudah dilakukan, namun karena cuaca panas ekstrim karhutla masih terjadi.

Dengan kerja bersama, memang api yang mendekati fasilitas sekolah di Kampung Lalang dapat dipadamkan dan tidak menjalar lebih jauh. Namun atas kondisi di lapangan yang memang sulit mencari air, dan kerawanan bisa menjadi ancaman kapan saja, water boombing diharapkan BPBD Siak dapat dilakukan.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Siak Syafrizal yang menerima laporan dari tim gabungan melalui Danramil Sungai Apit, memang sedapat mungkin dilakukan Water Bombing atau Bom Air. Karena upaya tim darat sudah dioptimalkan namun api belum mampu dijinakkan secara menyeluruh.

‘’Dari laporan tim gabungan, kalau bisa perlu dilakukan water bombing karena lokasi sulit air,” katanya.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook