Bibitkan Mangrove Melalui Metode Patok Rumpun

Lingkungan | Minggu, 17 Desember 2023 - 10:46 WIB

Bibitkan Mangrove Melalui Metode Patok Rumpun
Tim YKAN melakukan monitoring dan evaluasi tanaman mangrove yang dilakukan melalui sistem patok rumpun di pesisir Desa Teluk Pambang, Bengkalis, Rabu (6/12/2023). (ABU KASIM / RIAUPOS)

RIAUPOS.CO - UPAYA Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) melalui Program Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA) di Desa Teluk Pambang Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis sudah menunjukkan keberhasilannya di lapangan.

Salah satu strategi restorasi mangrove dalam Program MERA ini telah dipersiapkan dan dimulai sejak Februari sampai dengan Desember 2023. Ada enam kelompok restorasi mangrove di Desa Teluk Pambang bimbingan YKAN melalui Program MERA telah berhasil melakukan penanaman mangrove dengan metode rumpun bertahan. 


Setidaknya ada 78 rumpun yang berhasil dibuat oleh Tim YKAN bersama kelompok restorasi mangrove Desa Teluk Pambang. Seluruh rumpun yang berjumlah tersebut telah ditanami bibit mangrove berumur 3 bulan yang tumbuh dengan baik.

Rumpun ini berukuran ini tersebar pada area seluas 11,76 ha di bibir pantai Desa Teluk Pambang. Rumpun berukuran ini berbentuk persegi panjang dengan bambu-bambu yang dipasang berjejer dan dilapisi jaring. Satu rumpun berukuran 6 x 25,5 meter dan dapat menampung hingga 550 bibit mangrove.

Dengan bentuk formasi zig-zag, penggunaan metode rumpun jarak ini terlihat sangat efektif meredam hempasan ombak sehingga bibit mangrove tidak mudah digurus air pasang dan terjangan ombak.

Dengan menggunakan metode patok rumpun ini, terlihat sangat efektif, karena bibit mangrove yang ditanam tersebut tidak bersentuhan langsung dengan ombak. Sehingga bibit mangrove tidak mudah hanyut digurus air pasang dan ombak.

Sistem penamaan bibit mangrove ini dirancang dengan baik, dimana pagar patok rumpun dibuat berbentuk formasi zikzak.

Untuk mengetahui keberhasilan itu, YKAN bersama Pemerintah Desa Teluk Pambang melakukan monitoring dan evaluasi (oniv) restorasi mangrove di Desa Teluk Pambang yang berlangsung Rabu (6/12) lalu.

Kegiatan monev ini diawali dengan presentasi dari 7 kelompok restorasi mangrove bimbingan dari Tim YKAN di Desa Teluk Pambang yang berlangsung di aula Kantor Desa Teluk Pambang Kecamatan Bantan.

Coastal Resilience Senior Manager YKAN, Mariski Nirwan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Desa Teluk Pambang  dan UPT KPH Provinsi Riau sudah mendukung penuh serta menyambut baik atas kegiatan restorasi mangrove yang telah berjalan selama 10 bulan ini.

“Kita ingin melihat dan dengarkan langsung persentasi dari masing-masing kelompok restorasi mangrove Desa Teluk Pambang yang telah dilakukan beberapa bulan lalu, kita ingin tahu apakah metode dari YKAN ini berhasil dalam membantu dalam upaya pemulihan alam yakni restorasi mangrove,” ujarnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada 7 kelompok restorasi mangrove yang ada di Desa Teluk Pambang, karena telah komitmen, konsisten dan bersungguh-sungguh melakukan program restorasi mangrove di masing-masing kelompoknya.

“Jika saya lihat dari presentasi masing-masing kelompok mangrove ini, nilainya cukup baik, saya berharap kegiatan restorasi mangrove di Desa Teluk Pambang ini terus ditingkatkan dan di kembangkan lagi lebih luas. Supaya program Mera ini benar-benar berhasil dalam membantu memulihkan kelestarian alam terutama mangrove,” jelasnya.

Ia mengatakan, kerjasama dan kolaborasi yang telah dibangun secara baik dari masing-masing kelompok restorasi mangrove ini, diharapkan dapat terus di kembangkan lagi, sehingga keinginan untuk menjadikan restorasi mangrove di Desa Teluk Pambang ini dapat terwujud dengan lancar.

Mariski juga menjelaskan, kunci keberhasilan pemulihan dan pengelolaan mangrove berkelanjutan adalah adanya aksi kolaboratif yang didukung perencanaan yang baik.

“Kami dari pihak YKAN tentu berharap penuh kepada 7 kelompok restorasi mangrove yang telah kami bimbing ini, supaya dapat menjalankan amanah ini dengan baik serta dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya terkait dengan menjaga kelestarian alam dan lingkungan di Desa Teluk Pambang ini,” harapnya.

Di hari kedua (Kamis, 8/12)  Tim YKAN melanjutkan monitoring dan evaluasi di pesisir Pantai Desa Teluk Pambang dengan menggunakan pompong kecil. Perjalanan menuju ke lokasi patok rumpun ini harus melewati sungai Kembung Luar.

Tim YKAN bersama kelompok masyarakat restorasi mangrove terlihat bersemangat dan bercibaku. Meskipun perjalanan menuju ke lokasi patok rumpun begitu menantang namun tidak mengurangi semangat para Tim Monitoring dan Evaluasi. Demi Indonesia Lestari.

Tidak mau kalah kelompok restorasi mangrove Desa Teluk Pambang bersama UPT KPH Bengkalis Pulau dan Tim Diskominfotik Bengkalis juga ikut bersemangat menjajaki pantai.

“Alhamdulillah saya bersama tim YKAN bisa melihat langsung hasil penanaman mangrove dengan menggunakan metode patok rumpun. Saya lihat metode ini cukup efektif dalam membudidayakan bibit mangrove yang berhadapan langsung dengan lautan lepas. Dengan menggunakan berbentuk pagar atau patok rumpun ini, bisa menjaga pertumbuhan bibit dengan baik. Meskipun ada yang mati atau tergurus air namun hanya sedikit,” ujar Senior Manager Ketahanan Pantai YKAN Mariski Nirwan.

Mariski juga berharap kelompok restorasi mangrove Desa Teluk Pambang ini terus semangat dan aktif memantau perkembangan bibit mangrove yang di patok rumpun tersebut.

“Kita sangat berharap metode patok rumpun benar-benar berhasil seratus persen, kita juga berharap kedepannya penanaman metode dengan patok rumpun ini bisa dikembangkan lebih luas lagi di desa-desa yang lain di Kabupaten Bengkalis. Karena ini juga merupakan salah satu aksi yang efektif untuk mencegah lajunya abrasi,”tutur Mariski.

Sementara itu salah satu dari Kelompok restorasi mangrove Desa Teluk Pambang Samsul menyampaikan, apresiasi dan serta merasa bangga kepada Tim YKAN dari Jakarta ini turun langsung ke lokasi patok rumpun ini.

“Alhamdulillah dengan turunnya langsung Tim YKAN, dalam rangka monitoring dan evaluasi, menambah semangat kami dan yakin bahwa penanaman bibit mangrove dengan metode patok rumpun akan terwujud dengan baik. Kita juga meminta dan berharap Tim YKAN ini terus memantau kami disini, supaya program Mera ini terlaksana sesuai dengan harapan kita bersama,”ujar kelompok restorasi mangrove Desa Teluk Pambang.

Ikut mendampingi monitoring dan evaluasi dari Tim YKAN, UPT KPH Bengkalis Pulau Misbah, Fadil Nandila, YKAN Riau Partnership Coordinator dan para kelompok restorasi mangrove Desa Teluk Pambang.

Sementara itu Sekdes Desa Teluk Pambang Marandi mengatakan, kelompok restorasi mangrove bimbingan dari Tim YKAN sangat membantu sekali desa ini, dalam upaya pencegahan lajunya abrasi dan pelestarian alam.

“Atas nama Pemerintah Desa Teluk Pambang dan masyarakat kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh Tim YKAN, selanjutnya kami juga menyambut baik atas terlaksananya kegiatan restorasi mangrove di daerah ini. Semoga melalui program restorasi mangrove ini akan berdampak pada pundi-pundi perekonomian masyarakat kami disini,”ujarnya.

Ia juga berharap, melalui kegiatan restorasi mangrove yang dilakukan YKAN bersama 7 kelompok ini, akan memberikan manfaat besar bagi daerah ini. Sehingga Desa Teluk Pambang akan menjadi contoh bagi daerah yang lain.

“Dimana 7 kelompok restorasi mangrove dibawah bimbingan dari YKAN dan Mera ini telah melakukan banyak hal dalam upaya melakukan pelestarian lingkungan hidup, baik itu di laut maupun di daratan untuk daerah ini,” ujar Sekdes.

Sementara itu Kepala UTP KPH Pulau Bengkalis DLHK Provinsi Riau di wakili Kasi Perlindungan KDAE Pemberdayaan Masyarakat Mibah menyampaikan, apresiasi dan mendukung kegiatan yang dilakukan YKAN bersama kelompok masyarakat yakni terkait dengan restorasi mangrove.

“Semua yang dilakukan dengan baik serta bermanfaat untuk alam dan masyarakat pasti kita dukung dan kita monitoring dan awasi,” ujar Mibah.

Pada kesempatan itu juga masing-masing dari kelompok restorasi mangrove Desa Teluk Pambang berharap kepada Tim YKAN untuk terus membimbing dan menjalankan program Mera ini.

Menurut mereka kehadiran Tim YKAN ini sangat memotivasi dan membantu sekali dalam hal melestarikan alam. Banyak hal yang mereka dapatkan bimbingan dari Tim YKAN ini seperti berbagai macam ilmu pengetahuan tentang bagaimana cara mencintai, pelestarian dan peduli terhadap lingkungan.

Tidak hanya itu mereka juga menganggap metode yang dilakukan YKAN sangat baik dan berhasil 80 persen, dimana tata cara penanaman mangrove dengan mengunakan patok rumpun ini cukup efektif.

Untuk itu mereka terus melakukan patroli dan pengawasan dan monitoring, seperti patroli laut, oknum penebangan liar, mengukur tutupan lahan dan panglong arang dan juga pemasangan papan larangan di beberapa titik lokasi kawasan mangrove.(gus)

Laporan ABU KASIM, Bengkalis









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook