Lagi, Longsor Km 81 Lintas Riau-Sumbar

Lingkungan | Jumat, 16 November 2018 - 10:45 WIB

Lagi, Longsor Km 81 Lintas Riau-Sumbar
TUMPUKAN TANAH: Penampakan tumpukan tanah dan batu ketika baru saja terjadi longsor di Jalan Lintas Riau- Sumbar Km 81 Desa Merangin, Kecamatan Kuok pada Kamis (15/11/2018) dini hari. Jalan sudah bersih sebelum fajar berkat gotong royong warga dan personel Polres dan jajaran. (Humas Polres Kampar)

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) - Kejadian yang sama di tempat yang sama, longsor di Jalan Lintas Riau- Sumatera Barat (Sumbar). Hanya saja, longsor yang diperkirakan terjadi pada Kamis (15/11) sekitar pukul 01.30 WIB di Km 81 itu dalam skala kecil. Tidak perlu alat berat untuk membersihkan material yang sempat menutup jalan.

     Kasat Lantas Polres Kampar AKP Fauzi menjelaskan, material yang berserakan di jalan yang masuk kawasan Desa Merangin, Kecamatan Kuok, Kampar itu tidak banyak. Personel kepolisian dan masyarakat setempat mampu meminggirkan material yang sempat menutupi jalan pada dini hari itu. 

     ‘’Memang sempat menghalangi lalu lintas, tapi materialnya tidak banyak, kebetulan pecahan tidak ada yang besar. Jadi personel yang turun ke lapangan membersihkan jalan bersama masyarakat setempat. Tidak lama, sekitar pukul 3.30 WIB jalan sudah bisa dilewati dengan lancar,’’ sebut Fauzi. 
Baca Juga :Hari Ini, Pintu Tol XIII Koto Kampar Dibuka

     Kendati material sudah dibersihkan dan jalan sudah lancar, polisi tetap memberikan rambu dan memastikan tetap ada yang mengawasi hingga langit terang muncul pada pagi hari. AKP Fauzi mengimbau masyarakat tetap hati-hati, terutama saat hujan sedang lebat. Pasalnya, setiap kejadian longsor di kawasan tersebut pasti didahului dengan hujan lebat.

      ‘’Memang sekitar pukul 1.30 WIB itu laporan dari Kapolsek Bangkinang Barat, hari sedang hujan lebat. Tapi masyarakat sekitar cukup tanggap, hingga kepolisian dan masyarakat membersihkan jalan dengan bergotong rotong. Itu dengan alat seadanya, tidak perlu bantuan alat berat,’’ sebut Fauzi. 

     Kawasan Km 81 Jalan Lintas Riau-Sumbar tersebut memang sejak lama terkenal sebagai kawasan rawan longsor. Tidak seberapa jauh dari pintu gerbang PLTA Koto Panjang, kawasan ini merupakan jalan berliku dengan bukti di hampir di setiap sisi kanan dan kiri jalan.

     Salah seorang pengendara Yose (30) mengaku tidak heran dengan kerap longsor di kawasan tersebut. Terutama di musim hujan, karena jalan itu merupakan jalan bekas belahan bukit, bukan jalur alami. Bila musim hujan datang, longsor bisa datang dua kali dalam setahun.

     ‘’Coba lihat lagi dinding bukit itu, gundul tampa rumput dan akan pohon. Sering saya lewat, di sana juga ada beberapa orang menambang batu untuk dijual, tentu kondisinya tambah parah. Ditambah hujan terus, hati-hatilah,’’ menurut Yose. Namun dirinya salut dengan warga sekitar yang begitu sigap membersihkan jalan bersama warga. Seakan-akan longsor sudah menjadi teman mereka.

   “Saat ini lokasi sudah dibersihkan dan arus lalin sudah normal kembali. Baik roda dua, roda empat, maupun roda enam. Jalur sudah normal,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Riau Edwar Sanger, Kamis (15/11) siang.

    Meski demikian kata dia, pihaknya tetap mengimbau kepada para pengendara, untuk berhati-hati melintas di sekitar jalan longsor. Sebab, tingkat kerawanan longsor masih tinggi.

    “Kita imbau kepada masyarakat yang melintasi jalan lintas Riau-Sumbar untuk lebih waspada dan berhati-hati karena daerah tersebut rawan longsor,” ujarnya.

    Sebab kata Edwar, saat ini intensitas hujan cukup tinggi. Sehingga, lereng gunung rawan longsor. “Sekarang musim penghujan, jadi rawan longsor,” katanya.

Diketahui, belum lama ini jalan lintas Riau-Sumbar juga mengalami longsor, yang menyebabkan arus lalu lintas mengalami kemacetan. Longsor sendiri disebabkan karena tingginya intensitas hujan di daerah itu.(dal/end)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook