RIAUPOS.CO - ISTILAH abrasi mungkin tidak terlalu familiar bagi masyarakat lain yang tinggal jauh dari lingkungan pantai. Artinya terjadi proses pengikisan tanah pada daerah pesisir pantai yang diakibatkan oleh ombak dan arus laut yang sifatnya merusak.
Dominan penyebab fenomena tersebut diakibatkan oleh adanya gangguan keseimbangan dari alam di daerah pantai. Seperti yang yerjadi di sejumlah titik garis pantai Kepulauan Meranti.
Tidak hanya itu, penyebab abrasi juga dapat dipengaruhi oleh faktor buatan atau ulah manusia itu sendiri. Semua hal tersebut diakibatkan oleh adanya eksploitasi besar-besaran yang dilakukan oleh manusia terhadap kekayaan sumber daya laut seperti ikan, dan biota lainnya.
Melihat kondisi demikian, maka penting bagi kita untuk lebih memperhatikan kondisi lingkungan pantai yang kita miliki, untuk meminimalisir adanya potensi abrasi yang sangat merugikan.
Seperti penanaman pohon yang dilaksanakan oleh jajaran Polres Kepulauan Meranti, Sabtu (13/10/2023).
Adapun jenis pohon yang mereka tanam, seperti pohon bakau jenis Api Api di Desa Gogok Darussalam, Kecamatan Tebingtinggi Barat.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul LTG melalui Kapolsek Rangsang Barat Iptu Herry Juana Putra mengatakan, kegiatan penanaman bakau yang diinisiasi oleh pihaknya merupakan bentuk kepedulian Polri bersama insan pers terhadap lingkungan.
Di mana, ada sebanyak ratusan batang bibit bakau ditanam pada kegiatan yang bersempena HUT Humas Polri ke-72 tersebut.
“Penanaman bakau ini diharapkan nantinya dapat menjadi solusi untuk mengantisipasi abrasi di kawasan pesisir. Disamping itu juga untuk menjaga ekosistem dan biota laut,” kata Iptu Herry usai kegiatan.
Kepala Desa Gogok Darussalam Sugianto, mengapresiasi kegiatan penanaman bakau yang dilakukan dalam rangka HUT Humas Polri ke-72 itu.
“Mudah-mudahan dengan ini dapat menahan laju abrasi yang merupakan keluhan masyarakat, sehingga apa yang dilakukan bermanfaat untuk lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, mewakili insan pers, Ketua PWI Kepulauan Meranti, Safrizal, mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Polres bersama insan pers tersebut. Menurutnya, kolaborasi itu sangat bagus dalam mengantisipasi abrasi, di samping mempererat kemitraan antara polisi dengan wartawan.
“Penanaman bakau di lokasi rentan abrasi tentunya perlu dilakukan secara berkelanjutan agar wilayah ini terjaga. Mengingat Meranti ini notabenenya adalah daerah Kepulauan yang dikelilingi oleh lautan dan selalu ada hantaman gelombang besar,” tuturnya.
Perlu Anggaran Rp3,6 T
Plt Bupati Kepulauan Meranti H Asmar mengaku sedikit kewalahan dalam mempercepat penanggulangan abrasi di wilayah yang ia pimpin. Langkah tersebut terbentur oleh wewenang.
