TOLAK "TAMU TAK DIUNDANG" KEMBALI LAGI

Pakai Obat Ampuh Canal Blocking

Lingkungan | Minggu, 01 November 2015 - 12:51 WIB

Pakai Obat Ampuh Canal Blocking

18 tahun bukan waktu yang singkat bagi masyarakat Riau untuk terbebas dari jeratan kabut asap. Seperti tamu tak diundang, kabut asap selalu datang menghampiri setiap tahunnya. Saatnya kita mengantisipasi sejak dini, salah satu caranya dengan membangun canal blocking.

LANGIT Riau mulai membiru, sang surya yang beberapa bulan terakhir bersembunyi di pelukan kabut asap, perlahan-lahan terlihat.

Curah hujan yang mengguyur bumi Riau beberapa hari belakangan ini ampuh mengusir ‘’tamu tak diundang’’ bernama kabut asap. Balutan masker yang sejatinya menghiasi wajah penghuni tanah melayu sudah jarang terlihat lagi.

Baca Juga :Perbaikan Jalan Lintas Provinsi Siak yang Amblas Mulai Dilakukan

Untuk sementara Riau terbebas dari ancaman kabut asap. Namun, tidak ada yang bisa memastikan kabut asap tidak akan kembali menghiasi langit Riau. Untuk itu, langkah antisipasi harus dilakukan agar ‘’tamu tak diundang’’ itu tidak kembali lagi.

Mencegah lebih baik dari pada mengobati, kutipan pepatah itu perlu diimplementasikan dalam mengantisipasi kembalinya kabut asap di tanah Melayu ini. Salah satu langkah antisipasi yang diperlukan adalah dengan membangun canal blocking.

Pengamat Lingkungan Riau Dr Mubarak MSi menilai langkah antisipasi dengan metode sekat kanal atau canal blocking merupakan cara yang efektif. Ini dinilai memiliki pengaruh positif dalam mengantisipasi peningkatan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Canal blocking merupakan suatu model dan contoh yang dibuat sebagai sumber air dengan ukuran tertentu agar lahan gambut agar tetap basah dan lembab. Sekat kanal ini dapat berupa bangunan permanen dengan sistem buka tutup, sehingga dapat tetap menyediakan air meski musim kemarau.

Ia menerangkan, tujuan paling substansinya adalah untuk menampung air, bukan seperti kanal yang telah dibuat beberapa perusahaan pengelola lahan yaitu untuk membuang air agar lahan kering untuk ditanami. ‘’Ini yang perlu menjadi perhatian. Jadi agar sesuai fungsinya dibuat untuk menampung air. Sehingga dapat membuat lahan tetap basah,’’ tuturnya.

Rektor Universitas Muhammadiyah Riau itu juga menambahkan, canal blocking ini memiliki manfaat yang tidak hanya sebagai langkah antisipasi karhutla. Tetapi juga untuk mengantisipasi banjir, sebagai alat transportasi hasil perkebunan serta dapat menjaga keseimbangan ekosistem di sekitarnya.

"Untuk mengatasi karhutla saya pikir sangat efektif. Pertama kanal bisa untuk menyimpan air. Sehingga air meresap, lahan senantiasa basah, dengan adanya kanal. Dengan diatur sedemikian  rupa, lahan gambut akan tergenangi. Sehingga karhutla dapat diminimalisir," sambungnya.   









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook