PT Murini Akan Normalisasi Kanal sepanjang Daerah Terdampak

Bengkalis | Jumat, 02 September 2022 - 09:04 WIB

PT Murini Akan Normalisasi Kanal sepanjang Daerah Terdampak
Camat Mandau Riki Rihardi memimpin rapat bersama upika dan manajemen PT Murini di Kantor Desa Bathin Bertuah, Rabu (31/8/2022). (RPG/RIAUPOS.CO)

MANDAU (RIAUPOS.CO) - Guna mengantisipasi ancaman cuaca ekstrim, Camat Mandau Riki Rihardi bersama UPT Dinas Lingkungan Hidup Kecamatan Mandau dan upika menggelar rapat pencegahan bencana yang diadakan oleh Pemerintah Desa Bathin Betuah, Rabu (31/8).

Rapat juga dihadiri perwakilan Polsek Mandau, perwakilan Koramil Mandau, Sekretaris Kecamatan Yoan Dema, Kasi Tata Pemerintahan Rudi Hartono, Kasi Tantribum Muhammad Vicky, dan Kasubbag Keuangan dan Perlengkapan Kantor Camat Mandau Muhamad Nurizan.


Rapat dalam upaya pencegahan bencana oleh Pemerintah Desa Bathin Betuah dengan menghadirkan langsung menajemen PT Murini, menyusul jebolnya tanggul yang dibangun oleh perusahaan tersebut. Sehingga mengakibatkan banjir bandang yang melanda sebagian daerah di Desa Bathin Betuah.

Kepala Desa Bathin Betuah Prayetno, dan juga Kepala Desa Harapan Baru, Tarmin menyampaikan, pemerintah serta masyarakat Desa Bathin Betuah dan juga Desa Harapan Baru menyampaikan permintaan kepada PT Murini untuk segera menyelesaikan permasalahan banjir, yang juga menyebabkan putusnya akses ke pusat desa. Sehingga terhambatnya mobilitas pihak pemerintah desa dan masyarakat.

"Permasalahan se­perti ini seharusnya bisa segera diselesaikan apabila pihak dari pemerintah desa dan pihak dari PT Murini sepakat untuk membahas solusi. Bukan membahas kesalahan dari satu pihak atau pihak lainnya. Yang paling penting adalah bersama-sama membicarakan penyelesaian dari permasalahan yang sedang kita hadapi," ujar Camat Mandau Riki.

Selanjutnya, dari rapat tersebut didapatkan kesepakatan terkait persoalan banjir di Desa Bathin Betuah saat ini. Di antaranya pihak perusahaan (PT Murini) akan menormalisasi kanal di sepanjang daerah terdampak, sesuai dengan proposal dari pemerintah desa dan masyarakat lebih kurang 11 kilometer yang akan dimulai pada 5 September 2022.

Normalisasi akan dilakukan menyesuaikan kondisi yang ada di lapangan.(ksm)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook