(RIAUPOS.CO) - Menjadi pengusaha adalah impian banyak orang. Namun belajar berbisnis sangat sulit dipahami oleh orang-orang. Berbisnis harus memiliki tekad yang kuat. Sehingga harus berani dan pantang menyerah. Begitu pula yang dialami oleh Dea Dwi Ananda.
Gadis berusia 23 tahun ini memiliki pengalaman unik dalam menjadi pengusaha muda. Berawal dari mengenakan baju yang modis dan trendi zaman sekolah, teman-temannya pun bertanya mengenai bajunya. Lalu dia memiliki ide untuk menjual baju yang menurutnya sesuai dengan seleranya. Sehingga dia meraup keuntungan sekitar Rp700 ribu hingga Rp900 ribu. Tak hanya itu, agar dapat dikenakan oleh teman-temannya yang memiliki ukuran besar, Dea pun memiliki ide membuat baju yang gayanya oversize sehingga dapat dikenakan oleh semua orang.
Dea pun mulai belajar untuk mendesain baju hingga belajar untuk mencari bahan baju yang nyaman. Banyaknya permintaan pelanggan membuatnya tak hanya ingin membuat atasan baju perempuan saja. Dia pun membuat kaftan dengan stylenya sendiri untuk edisi Ramadan lalu.
Sehingga permintaan untuk kaftan di edisi Ramadan pun banyak. Harga yang ditawarkan juga murah. Untuk pakaian seperti kemeja dan gamis dimulai dari Rp90 ribu-Rp250 ribu dan untuk kaftan dimulai dari Rp350 ribu-Rp450 ribu. Masih cocok di kantong mahasiswa.
Berbisnis pakaian sendiri diakui Dea terinspirasi dari mamanya. Mamanya yang berjualan baju membuatnya tertegun. Dengan mengambil stok barang yang ada di daerah Batam dan Jakarta membuat Dea memiliki pengetahuan banyak mengenai mode pakaian masa kini dan cocok untuk anak muda.
"Aku dan mama sering pergi ke Jakarta dan Batam untuk mengambil stok barang untuk jualan. Selain menjual baju, aku juga menjual tas-tas. Jadi bisa mix and match untuk anak muda yang senang bergaya,’’ ujar Dea.
Dea juga mengatakan bahwa selama berjualan dia sangat senang karena tidak bergantung lagi dengan orangtuanya. "Syukurnya sekarang karena aku sudah berpenghasilan, aku tidak lagi meminta uang dari orang tuaku. Malah saat ini aku memberikan penghasilanku meskipun sedikit untuk mereka. Sekarang juga aku sudah bisa ajak makan bareng dengan hasil kerja kerasku. Rasanya ada kepuasan tersendiri,’’ ungkap Dea.
Dea juga bercerita pernah mengalami hal lucu saat berjualan semasa sekolah. "Dulu tuh aku pernah bawa sekitar 30 helai baju pesanan teman-temanku ke sekolah pake motor. Pas nyampe teman-temanku nggak sabaran. Alhasil mereka buka deh daganganku di depan gerbang sekolah. Seniorku pada ngeliat semua dan ngejekin aku jualan. Eh nggak lama setelah itu mereka juga pada beli dagangan aku,’’ kenangnya.
Dea berpesan untuk para generasi muda bahwa jangan gengsi untuk berbisnis walau banyaknya hinaan. Karena berbisnis itu menyenangkan dan menambah pengetahuan serta relasi.(azr)
Laporan: Siti Azura
Foto: Koleksi Pribadi