Peserta SKD Tidak Dibenarkan Membawa "Jimat"

Kuantan Singingi | Kamis, 20 Februari 2020 - 15:49 WIB

Peserta SKD Tidak Dibenarkan Membawa "Jimat"
HENDRI SISWANTO

KUANTAN SINGINGI (RIAUPOS.CO) -- Setelah salah seorang peserta ujian seleksi kompetensi dasar (SKD) kedapatan membawa "jimat" pada ujian pertama di Aula SMA Pintar Telukkuantan, Rabu (19/2), pihak panitia mengimbau seluruh peserta untuk tidak membawa barang apapun ke ruang ujian.

Hal itu ditegaskan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kuansing, Hendri Siswanto saat dihubungi Riau Pos, Rabu (19/2) sore.


Menurut Hendri, pihaknya sudah menyampaikan aturan tersebut sebelum dilaksanakan ujian. "Tadi (kemarin, red) memang ada seorang peserta yang memakai Inggu yang dililitkan dipinggang. Ia mengaku bahwa, alat tersebut dipakainya sejak dari kecil sebagai pemagar diri. Inikan tidak boleh. Setelah kami amankan, baru peserta itu kami suruh masuk ruangan," ujar Hendri.

Untuk diketahui, pihak panitia sudah menyiapkan beberapa pegawai khusus untuk memeriksa peserta yang akan mengikuti ujian. "Semua peserta diperiksa. Bahkan ada tiga lapis pemeriksaan. Kami juga menggunakan alat sensor. Jangankan barang yang lain, penggunaan ikat pinggang saja dilarang," tegas Hendri.

Hendri membeberkan, ujian SKD tersebut akan berakhir pada Selasa pekan depan. Untuk jadwal, panitia sudah menetapkan jam dan sesinya. "Setiap hari ada lima sesi, kecuali Jumat. Kalau Jumat dikurangi sesinya," kata Hendri.

Ketika ditanya terkait kehadiran peserta ujian SKD, Hendri mengakui bahwa ada beberapa peserta yang tidak hadir. Namun pihaknya tidak mengetahui alasan peserta yang tidak hadir.

"Untuk hari ini (kemarin, red)  sampai sesi ketiga, ada sekitar 24 orang yang tidak hadir. Nah, peserta yang tidak hadir ini sudah dinyatakan gugur secara otomatis," tutup Hendri.(kom)

Laporan : MARDIAS CHAN.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook