TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -Ketua DPC PKB Kabupaten Kuantan Singingi, H Musliadi SAg bersilaturahmi dengan Ketua DPD II Golkar Kuansing, Andi Putra SH MH, baru-baru ini. Apakah perahu partai yang dipimpinnya berlabuh ke paslon ini atau ke petahana, Mursini? Menarik disimak.
"Dalam pertemua itu, Pak Andi Putra menyampaikan, bahwa dia sudah siap untuk maju dengan pasangannya Bapak Suhardiman Ambi dari Hanura. Dan beliau mengajak PKB untuk bersama-sama berjuang memenangkan pilkada daerah yang akan di helat 9 Desember 2020 yang akan datang," kata Musliadi kepada Riaupos.co pasca pertemuan itu.
Dalam pertemuan itu pula, Musliadi mendapat informasi, bahwa koalisi Andi Putra-Suhardiman Ambi atau disingkat ASA, telah ada beberapa partai politik sebagai pengusung, seperti Golkar, Hanura, PKS. Dan pasangan ini juga akan berencana menggandeng Demokrat dan NasDem di Pilkada Kuansing.
"Kami menyambut baik ajakan untuk bersama-sama Pak Andi Putra ini. Tentu ini kita sangat hargai dan kita apresiasi ajakan ini. Karena ini menjadi bahan bagi kita untuk menyiapkan langkah-langkah politik ke depan. Dan PKB juga sudah menyiapkan rencana A dan rencana B terkait situasi politik yang terjadi di PKB dengan salah satu bakal calon kepala daerah," katanya.
Kalau pasangan Andi Putra-Suhardiman Ambi membawa gerbong yang besar, menurut Musliadi, jika dihitung kekuatannya melalui beberapa partai yang akan menjadi pengusung, diantaranya Golkar di DPRD Kuansing ada 6 kursi, Hanura 1 kursi. Ditambah PKS, ada 2 kursi.
"Dan kalau nantinya Demokrat dan NasDem jadi berlabuh ke Pak Andi Putra, tentu menjadi kekuatan luar biasa karena di dukung partai-partai besar. Dan kursi yang banyak melebihi separoh dari jumlah kursi di DPRD, yakni mencapai 17 kursi. Ini suatu kekuatan mesin partai yang luar biasa yang dimiliki oleh Pak Andi Putra. Ini nanti jadi pertimbangan kita pula untuk bergabung bersama Pak Andi Putra," beber Musliadi.
Mursini-Ukup Berebut Perahu
Jika kandidat Andi Putra-Suhardiman Ambi nantinya menggandeng Golkar 6 kursi, Hanura 1 kursk, PKS 2 kursi, Demokrat 4 kursi dan NasDem 4 kursi. Dan Halim-Komperensi (HK) menggandeng PDIP 3 kursi dan PAN 4 kursi. Sementara, syarat untuk maju harus mengantongi 7 kursi. Sedangkan partai yang tersisa di DPRD Kuansing hanya ada PPP 4 kursi, Gerindra 4 kursi dan PKB 3 kursi. Hanya ada 11 kursi.
"Disini ada kandidat yang belum mendapat kepastian dari partai. Ada Pak Mursini dan ada calon bupati lagi dr Ukup. Kalau ini yang terjadi, maka dua calon ini akan saling "bunuh" dalam perebutan partai yang tersisa. Karena dari partai yang ada hanya cukup untuk satu pasangan calon," katanya.
Lantas, kemana PKB akan berlabuh dan dengan siapa akan berkoalisi? Musliadi belum bisa memastikan.
"Kita tunggu aja tanggal mainnya. Ya, kita ada beberapa bulan ke depan untuk menganalisa kekuatan pilkada ini, apakah kita ikut gerbong Pak Andi Putra atau gerbong Pak Halim dengan PDIP dan PAN atau dengan gerbong Pak Mursini yang sampai hari ini belum menentukan siapa pasangannya dan partai apa saja yang akan dibidik untuk berkoalisi di pilkada 2020 ini," jelasnya.
Dan bisa saja, kata Musliadi, PKB akan mensolidkan koalisi PKB Gerindra.
"Insya Allah aya akan bertemu dengan Ketua DPC Gerindra Kuansing, Bapak Juprizal soal siapa yang akan diusung," katanya.
Menurut Musliadi, seuanya serba dinamis. Dan pihaknya tentu akan menyiapkan kader PKB yang akan maju, baik sebagai calon bupati atau wakil bupati. Dan begitu juga Gerindra akan menyiapkan langkah-langkah ke arah itu.
"Kita tunggu aja kemana akan kita arahkan kursi panas ini," jawab Musliadi.
Ketua PKB Kuansing ini memprediksi, hanya ada 3 pasangan calon nantinua yang akan maju pada Pilkada Kuansing. "Kalau komposisi partainya seperti sekarang ini, pilkada Kuansing bisa hanya 3 pasang. Sepertinya dah mulai mengerucut," jelasnya.
Laporan: Juprison (Telukkuantan)
Editor: Eka G Putra
