TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Ketua Bawaslu Kabupaten Kuantan Singingi Mardius Adi Saputra SH mengingatkan pada seluruh jajarannya, baik Panwascam se-Kabupaten Kuantan Singingi untuk selalu menjaga netralitas dan integritasnya dalam menjalankan tugas.
Tugas dan tanggung jawab Panwascam sangat berat. Karena semua mata masyarakat ikut juga melakukan pengawasan terhadap kinerja Bawaslu, Panwascam maupun Panwas kelurahan/desa di lapangan.
Ini diungkapkan Mardius Adi usai membuka rapat kerja teknis perekrutan Panwaslu kelurahan/desa se-Kabupaten Kuantan Singingi, Rabu (12/2).
Mardius Adi meminta agar dalam perekrutan Panwaslu kelurahan/desa dilakukan secara objektif dan profesional. Sehingga tidak timbul persoalan di kemudian hari.
Bawaslu sendiri menargetkan, Maret 2020 seluruh seleksi rekrutmen Panwaslu kelurahan/desa se- Kabupaten Kuantan Singingi tuntas dilakukan.
"Lakukan perekrutan yang benar, objektif, profesion, netralitas dan berintegritas. Karena mereka perpanjangan tangan kita di lapangan dalam melakukan pengawasan pemilihan kepala daerah September mendatang," ujarnya.
Pria yang akrab di sapa Adi mengatakan, dari kaca mata luar, Kuantan Singingi termasuk daerah rawan. Ini di karenakan catatan kelam Pilkada 2011 lalu. Karenanya, sebagai penyelenggara Bawaslu hingga jajaran ke bawah harus betul-betul mengedepankan integritas.
Pengawasan pemilu, sebenarnya bukan hanya tugas pengawas melainkan tugas semua masyarakat Kuantan Singingi.
Bawaslu yang mempunyai tugas melakukan pencegahan, pengawasan, penindakan pelanggaran dan sengketa, berharap dengan penyelenggara yang berintegritas baik itu di jajaran Bawaslu maupun KPU, dapat menciptakan pemilu yang aman, jujur dan adil.
"Pilkada 2020 di Kuansing, merupakan pesta rakyat sekali dalam lima tahun. Yang namanya pesta, tentu harus dengan riang dan gembira, sehingga sebelum dan sesudah pesta demokrasi ini tidak ada msyarakat kita yang terpecah belah," ujarnya.(dac)