PILKADA KUANSING

Andi Putra dan Suhardiman Ambi Tampung Aspirasi Pemangku Adat Pangean

Kuantan Singingi | Senin, 06 Juli 2020 - 14:18 WIB

Andi Putra dan Suhardiman Ambi Tampung Aspirasi Pemangku Adat Pangean
Sejumlah pemangku adat dan ninik mamak Nagori Pangean salam kompak bersama Ketua DPRD Kuansing Andi Putra SH MH dan pemuka masyarakat Kuansing Drs H Suhardiman Ambi Ak MM saat bersilaturrahmi di Desa Pasarbaru Pangean, akhir pekan lalu.

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Ketua DPRD Kuansing Andi Putra SH MH terus menampung aspirasi dan keluhan dari berbagai elemen masyarakat. Kali ini, aspirasi datang dari para pemangku adat dan ninik mamak yang ada di Kenegerian Pangean saat ditemuinya di Desa Pasarbaru Pangean, akhir pekan lalu.

Ada sejumlah persoalan yang disampaikan sejumlah pemangku adat guna memperbaiki ekonomi ninik mamak dan cucu kemenakan ke depan. Seperti yang disampaikan Pangulu Suku Melayu Datuak Topo H Ubandi Yusuf. Ia menyampaikan, peran pemangku adat dan ninik mamak di pemerintahan terkesan diabaikan.


"Ketika ada persoalan cucu kemenakan, barulah ada peran ninik mamak. Jadi, itu yang kami alami," kata Datuak Topo saat bersilaturrahmi dengan Ketua DPRD Kuansing Andi Putra dan Pemuka Masyarakat Kuansing Drs H Suhardiman Ambi Ak MM.

Persoalan lain, yang dihadapi cucu kemenakan, mulai dari terabaikanya hak-hak ulayat dan masalah ekonomi yang kian pelik. Hidup yang terasa susah. Apalagi harga karet yang tak kunjung membaik membuat cucu kemenakan yang menggantungkan hidup dari komoditi tersebut dihadapkan dengan ekonomi sulit.

"Ini harus kami sampaikan. Karena rata-rata anak cucu kemenakan kami itu hidup dari karet. Kalau sawit harganya kan lumayan bagus. Sekarang karet yang harus diperjuangkan harganya," kata Tungganai Suku Pintu Gabang Madahiliang, H Bahlis.

Menanggapi itu, Ketua DPRD Kuansing Andi Putra SH MH mengakui, bahwa peran ninik mamak sekarang ini diabaikan. Dan hanya cenderung membantu menyelesaikan persoalan di antara cucu kemenakan. Padahal peran mereka tidak ringan dalam mempertahankan adat istiadat di era modernisasi ini.

"Peran mereka juga tidak ringan tak kala menyelesaikan perkara anak cucu kemenakan dalam hal masalah sosial keagamaan dan hukum. Peran mereka yang kian berat itu ditambah dengan menguatnya rasa individualisme dan ketika segalanya diukur dengan uang mulai menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat," jelas Andi Putra.

Maka ke depan, sambung Datuk Panglimo Dalam Suhardiman Ambi, jika diberi amanah memimpin Kuansing ini akan berkomitmen memperhatikan kesejahteraan para pemangku adat dan ninik mamak di Kuansing.

"Kita akan perhatikan kesejahteraannya. Ini komitmen kita. Dan sudah masuk dalam program. Kita beri mereka honor," sambung Suhardiman yang juga memiliki program untuk meningkatkan harga karet, seperti diperlukannya membangun industri hilir karet.

 

Laporan: Juprison (Telukkuantan)

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook