TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Pasca Ramadan, ada tradisi yang ditengah masyarakat adat di Kecamatan Inuman yang masih dilestarikan secara turun-temurun. Yakninya, tradisi "Baliak ke Surau". Kali ini, masyarakat Pulau Panjang Hilir Inuman yang melaksanakan tradisi itu, Selasa (2/6/2020) kemarin.
Tradisi ini dimaksud, masyarakat yang sebulan penuh berpuasa. Hingga aktivitas mengaji, syiar Qur'an di surau-surau dan mesjid-mesjid oleh anak-anak muda yang belajar dan melantunkan ayat-ayat suci Alquran diganti dengan ibadah Ramadan.
Selanjutnya, Ramadan telah berlalu. Dan masyarakat kembali melakukan aktivitas seperti biasanya. Maka, kegiatan mengaji di surau pun kembali digalakkan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk memulainya masyarakat menggelar tradisi mendoa, makan bersama seraya mendengar tausiyah di masing-masing surau. Itulah disebut tradisi "Baliak ke Surau".
Perayaan tradisi ini terbilang istimewa dari biasanya. Pasalnya, masyarakat setempat mendapat dukungan dari MPC Pemuda Pancasila (PP) Kuansing dan Front Pembela Islam (FPI) Kuansing. Tausiyah diisi langsung Wakil Ketua MPC PP Ustadz Jumharis dan Ketua FPI Kuansing Ustadz Darmawan.
Dalam tausiyahnya, Ustadz Darmawan mengapresiasi antusiasme masyarakat Inuman, khususnya Pulau Panjang Hilir Inuman yang masih mempertahankan tradisi "baliak ke surau". Ke depan, tradisi ini harus ditingkatkan agar silaturrahim terus terjaga di tengah masyarakat Inuman.
"Alhamdulillah. Salut kami dengan masyarakat Inuman yang masih melestarikan tradisi seperti ini," ucap Darmawan.
Sementara itu, Kepala Desa Pulau Panjang Hilir, Emris SPd pun mengaku bangga dengan masyarakatnya yang semangat untuk merajut silaturrahmi.
"Melalui tradisi ini, kita pererat silaturrahmi," katanya
Selanjutnya, Komandan Mahatidana PP Kuansing, Andi Immawan alias Adam Koti bersama Kepala Desa Pulau Panjang Hilir Emris membuka turnamen voli di lingkungan desa tersebut.
“Untuk hadiah, itu kita dari ASA yang support," sebutnya.