(RIAUPOS.CO) - Sabtu (8/9) sekitar pukul 19.15 WIB lalu, mungkin hal yang takkan pernah terlupakan oleh pria berinisial M (48) driver taksi online. Pasalnya di saat melakukan aktivitas membawa penumpang, ia menjadi korban perampokan. Akibat peristiwa tersebut, ia harus kehilangan mobil dan sejumlah barang berharga miliknya.
Diceritakannya, adapun kronologis sebelum peristiwa itu menimpanya, awalnya dirinya mendapat orderan dua orang lelaki. Waktu itu keduanya meminta dijemput di dekat salah satu toko ritel di Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tampan. Hingga pada saat itu kedua lelaki itu meminta diantarkan ke satu tempat di Jalan Naga Sakti, kawasan Stadion Utama Riau.
Seperti biasanya tanpa ada menaruh rasa curiga, ia membawa kedua lelaki tersebut. “Satu orang duduk di bagian depan dekat saya, satunya lagi duduk di bangku tengah, tepat di belakang saya,” jelasnya.
Tidak beberapa lama kemudian setelah sampai di tujuan. Tiba-tiba datang mobil lain yang memepet dari sebelah kanan. Dengan jarak yang sangat dekat pintu mobilnya, saat itu pintu tidak bisa dibuka, ia menduga mobil itu telah mengikutinya selama di perjalanan.
Setelah memepet mobil korban, penumpang yang duduk di belakang langsung melakukan penodongan dengan senjata tajam jenis pisau ke bagian leher korban.
Sementara itu satu orang penumpang lainnya yang duduk di bangku depan, berupaya untuk menahan agar korban tidak berontak.
Ia juga menyampaikan bahwa pisau tersebut sempat menggores bagian lehernya hingga berdarah. “Bagian tangan kanan saya juga terluka kena sayatan,” ujar M kemarin.
Tidak beberapa lama kemudian, satu orang pengemudi mobil yang memepet korban tersebut, keluar dari mobilnya. Hingga pada saat itu mereka bersama-sama mengikat dengan tali dan melakban mata dan mulut korban. Saat itu korban sempat melakukan perlawanan dengan cara mengklakson panjang.
Melihat kondisi tersebut, ada orang yang datang menghampiri korban hingga korban meminta tolong dengan mengatakan” Saya mau dirampok mau dibunuh,”jelasnya.
Dengan ungkapan tersebut saat itu pelaku lainnya mengatakan kepada orang tersebut jangan ikut campur, karena urusan keluarga hingga orang tersebut pergi. Setelah berhasil melumpuhkan korban, waktu itu korban langsung digotong oleh pelaku ke mobil yang awalnya menghadang mobilnya tersebut.
Ia juga menyampaikan bahwa mobilnya dibawa penumpang yang duduk di sampingnya. Sedangkan korban dibawa menggunakan mobil pelaku. “Waktu itu satu orang yang jaga saya agar tidak berontak,” ucapnya lagi.
Waktu itu, ia tidak mengetahui akan dibawa ke mana oleh para pelaku, hingga korban dibuang oleh pelaku di dekat kebun sawit di daerah Sungai Silam, Kampar. Tak hanya mobilnya yang dibawa, Hp dan dompet miliknya, juga ikut diambil pelaku.
Ia menceritakan antara jalan raya dengan kebun sawit itu berjarak sekitar 300 meter. Waktu itu ia berusaha membuka ikatan tangannya. Setelah berhasil waktu itu korban langsung berjalan ke pinggir jalan raya hingga meminta tolong kepada warga yang melintas dengan sepeda motor.
Setelah menceritakan peristiwa yang dialaminya, ia langsung diantar ke Polsek Kuok. Di sanalah ia menjelaskan kepada petugas peristiwa yang menimpanya. Karena peristiwa tersebut terjadi di daerah Kecamatan Tampan korban pun disarankan melapor ke Polsek Tampan. Kapolsek Tampan Kompol Kariamsah Ritonga membenarkan adanya laporan tersebut. “Laporannya sudah kami terima saat ini kami masih melakukan penyelidikan,”jelasnya.(ade)