(RIAUPOS.CO) - Desa Kasang Padang Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Sabtu (30/10) petang geger. Terjadi peristiwa pembunuhan di sana. Seorang petani bernama Pangolopan Gultom alias PG (50) mengalami luka robek di bagian leher akibat terkena senjata tajam (sajam).
Aksi sadis dilakukan dengan cara membacok leher korban dengan menggunakan sajam berupa parang. Aksi diduga dilakukan pelaku berinisial NT (22) yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas (BHL) di salah satu kebun kelapa sawit milik warga setempat.
Sebelumnya, sempat terjadi cekcok mulut dan adu fisik dengan korban PG yang beralamat di tepi ruas jalan provinsi di Dusun II Desa Kasang Padang, Kecamatan Bonai Darussalam menuju batas Duri Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.
Peristiwa pembunuhan tersebut sempat membuat geger warga di Kecamatan Bonai Darussalam. Dikabarkan, korban PG, selain bekerja sebagai petani sawit, juga menjabat sebagai salah satu Dewan Pembina Koti Dapil III MPC Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Rohul.
Informasi yang dirangkum Riau Pos di lapangan, dikabarkan Sabtu siang, sebelum menggorok leher korban, pelaku NT yang beralamat di Desa Bonai Kecamatan Bonai Darussalam, sengaja mendatangi rumah korban PG, dengan meminta restu agar anak perempuan korban menjadi calon istrinya.
Namun korban PG tidak menerima pelaku sebagai calon menantunya. Karena sakit hati mendengar jawaban korban PG, lantas terjadi adu mulut antara pelaku dan korban.
Untuk menghindari pertengkaran, korban PG berusaha untuk menyelamatkan diri dengan cara menghindar atau berlari ke arah perkebunan yang tidak jauh di belakang rumahnya.
Kemudian pelaku dengan menggunakan parang mengejar dan berhasil menangkap korban PG, lalu menggunakan senjata tajam tersebut mengarah ke bagian muka korban hingga membunuh korban. Kejadian ini tepatnya di tepi ruas jalan Provinsi Bonai Darussalam menuju batas Duri.
Warga sekitar tidak berani mendekat dan melerai karena pelaku menggunakan sebilah parang. Melihat orang tuanya sudah meregang nyawa bersimbah darah, anak korban menjerit histeris sambil berteriak minta tolong kepada warga setempat. Setelah membunuh korban, pelaku NT melarikan diri ke arah perkebunan kelapa sawit untuk bersembunyi.
Ketua MPC PP Kabupaten Rohul Syahmadi Malau melalui Sekretaris MPC PP Rohul Charles ST saat dikonfirmasi Riau Pos, Sabtu (30/10) malam, membenarkan telah terjadinya peristiwa sadis yang menewaskan korban PG yang merupakan salah seorang Dewan Pembina Koti Dapil III MPC PP Rohul.
Informasi korban PG yang mengalami luka robek di bagian leher diduga dilakukan oleh pelaku NT, berdasarkan informasi dari Wadankoti MPC PP Rohul Situmorang.
"Informasi sementara, motif dari peristiwa tewasnya korban PG, indikasinya pelaku NT diduga terpaut asmara dengan salah seorang anak korban. Tapi korban PG tidak setuju anaknya dijadikan calon menantu dengan pelaku. Mungkin karena kesal dan sakit hati, pelaku mendatangi rumah korban. Sempat adu mulut dan fisik, pelaku tiba-tiba menggunakan senjata tajam (sebilah parang dan dodos sawit, red) yang ada, mengenai leher korban," ujarnya.
Usai menggorok leher korban PG, lanjutnya, pelaku NT sempat melarikan diri karena anak korban menjerit histeris minta tolong. Tiba-tiba salah seorang anggota PAC PP Kecamatan Bonai Darussalam yang sedang patroli keliling yang sedang melintas mengejar pelaku yang melarikan diri hingga berhasil ditangkap di tempat persembunyian.
Untuk menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan terhadap pelaku NT, dia langsung menginformasikan kepada Kapolsek Bonai Darussalam Iptu Suheri Sitorus. Terduga pelaku kemudian dijemput oleh personel Polsek Bonai Darussalam.
"Korban PG dilarikan oleh warga dan personel Polsek Bonai Darussalam ke Rumah Sakit Duri untuk dilakukan visum. Korban meninggal dunia di tempat. Sementara pelaku PG kini telah diamankan di Mapolsek Bonai Darussalam," katanya.